Kenali Wadah Plastik yang Aman untuk Makanan dan Minuman

Selasa, 27 Maret 2018 | 10:13 WIB
Kenali Wadah Plastik yang Aman untuk Makanan dan Minuman
Ilustrasi wadah plastik (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan wadah plastik begitu melekat pada kehidupan kita sehari-hari, baik sebagai wadah makanan, minuman, dan lainnya. Bahkan, untuk penggunaan botol plastik, dilansir dari World Atlas, Indonesia menjadi negara ke-4 pengguna terbanyak di dunia.

Jumlah ini pun terus meningkat, di mana saat ini tercatat penggunaan botol plastik di Indonesia mencapai 4,82 miliar.

Bahkan, data dari Euromonitor pun menyebutkan, berdasarkan pertumbuhan rata-rata (CAGR) di Indonesia, pasar produk plastik rumah tangga terus mengalami peningkatan hingga tahun ini.

Sayangnya, hal ini tidak diikuti dengan kesadaran penggunaan wadah plastik yang aman dan tepat. Padahal, Direktur Sekolah llmu Lingkungan Universitas Indonesia, DR. Emil Budianto, mengatakan bahwa setiap wadah plastik sebenarnya sudah memiliki kode yang menjelaskan identitas dari wadah plastik tersebut.

Baca Juga: MKD Terima Kunjungan Komite Etik Parlemen Filipina

"Tapi hingga saat ini, masyarakat belum peka terhadap kode-kode yang tertera, seperti yang ada pada kemasan botol mineral," ungkapnya dalam acara “Technoplast Bijak Menggunakan Wadah Plastik Untuk Kehidupan yang Hebat”, di Jakarta Pusat, Senin (26/3/2018).

Melansir data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terdapat 6 jenis plastik untuk wadah makan, yaitu:

(1) Polietilen Tereftalat (PET atau PETE), biasa digunakan untuk botol minyak sayur, tempat makan ovenproof. Direkomendasikan hanya sekali pakai.
(2) High Density Polyethylene (HDPE), digunakan sebagai botol susu atau jus yang berwarna putih, atau kemasan mentega. Direkomendasikan hanya sekali pakai.
(3) Polivinil Klorida (PVC atau V), digunakan untuk botol deterjen atau sampo. Termasuk plastik yang sulit didaur ulang dan berbahaya.
(4) Low Density Polyethylene (LDPE), biasa digunakan untuk kantong belanja (kresek), pembungkus makanan segar, dan botol yang dapat ditekan. Plastik jenis ini sulit dihancurkan, tetapi baik untuk tempat makanan.
(5) Polipropilen (PP), sebagai pembungkus biskuit, botol minuman atau obat, dan sedotan. Ini jenis plastik terbaik untuk menyimpan makanan dan minuman.
(6) Polystyrene (PS), digunakan pada styrofoam, wadah makanan beku atau cepat saji. Sebaiknya hindari jenis plastik ini untuk wadah makanan atau minuman.

Keenam jenis plastik tersebut, lanjut DR. Emil, memiliki fungsinya masing-masing. Masyarakat Indonesia kini harusnya mulai tahu bahwa setiap jenis plastik memiliki treatment yang berbeda. Ada yang tidak boleh kena panas secara langsung, dan ada juga yang tidak bisa bertemu dengan suhu dingin.

"Ketika kita sudah paham, kita pun akan secara otomatis menggunakan wadah plastik dengan cara yang tepat, yaitu memilih material plastik yang tidak berbahaya bagi kesehatan dan ramah lingkungan, desain kemasan plastik yang limbahnya paling sedikit, sehingga kita menjadi konsumen yang cerdas," tutup dia.

Baca Juga: Ibu Kos Dapat SMS Misterius, Amel Tewas di Balik Selimut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI