Kurangi Kalori Bikin Panjang Umur?

Vania Rossa Suara.Com
Minggu, 25 Maret 2018 | 09:15 WIB
Kurangi Kalori Bikin Panjang Umur?
Ilustrasi makanan berkalori. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti telah lama mencari jawaban atas pertanyaan apakah mengurangi asupan kalori dapat memperpanjang umur seseorang. Dan ini, sebuah penelitian baru dapat menjawab pertanyaan ini.

Pada proyek penelitian yang sudah dimulai lebih dari satu dekade lalu di Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, Louisiana, para peneliti mulai mengungkap bagaimana pengurangan kalori dapat menjaga manusia dari penyakit yang berkaitan dengan pertambahan usia.

Kajian menyeluruh tentang efek jangka panjang dari pengurangan energi ini memanfaatkan para sukarelawan yang dengan sukarela melakukan pengurangan asupan kalori hingga 25 persen selama dua tahun. Mereka juga melakukan tes darah, pemindaian tulang, dan suhu tubuh setiap minggunya.

Para sukarelawan ini juga diminta untuk menghabiskan waktu selama 24 jam di ruangan metabolik yang tertutup rapat, di mana setiap napas mereka akan diukur, sehingga para ilmuwan dapat memahami bagaimana tubuh mereka membakar kalori dan apakah kalori ini berasal dari lemak, protein, atau karbohidrat. Demikian seperti dilansir dari laman The Independent.

Baca Juga: Kampanye Unik Mendukung Perempuan dengan Cacat dan Bekas Luka

Hasil eksperimen yang diterbitkan dalam jurnal "Cell Metabolism" ini menunjukkan bahwa memotong kalori ternyata menurunkan metabolisme sekitar 10 persen.

Menurut para peneliti, ini disebabkan proses biologis yang berubah, yang mengurangi jumlah oksigen yang dibutuhkan tubuh Anda untuk berfungsi dan melakukan aktivitas.

"Membatasi kalori dapat memperlambat laju metabolisme basal Anda, yaitu energi yang Anda butuhkan untuk mempertahankan semua fungsi normal sehari-hari," kata endokrinolog dan peneliti utama Leanne Redman.

Dan ketika tubuh Anda menggunakan lebih sedikit oksigen, ia menghasilkan lebih sedikit produk sampingan dari metabolisme, seperti radikal bebas yang dapat merusak DNA.

Meski hasil penelitian ini memiliki keterbatasan, para peneliti percaya bahwa penelitian ini mendukung teori 'laju hidup', yang menunjukkan semakin lambat metabolisme suatu organisme, maka akan semakin lama ia hidup.

Baca Juga: Diumumkan Bulan Mei, Ini Kandidat Pelatih Baru Timnas Italia

Namun, peneliti lain tidak yakin. Adalah Luigi Fontana, seorang internis yang memimpin percobaan di Washington University, mengatakan, “Anda dapat memiliki tingkat metabolisme basal yang rendah karena kelaparan. Apakah itu menjadikan Anda berumur panjang? Tidak. Anda dapat membatasi kalori dengan makan setengah hamburger dan beberapa kentang goreng setiap hari, tetapi apakah itu akan membuat Anda hidup lebih lama? Tidak, Anda justru akan mati karena kekurangan gizi.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI