Komunitas Virtual Run Indonesia resmi berdiri sejak Januari 2017 lalu dan digagas oleh Seno, Yohannes Ferry, Nurohkman Hidayat, Bayu Ferdian dan Agil Yanuar di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
"Waktu itu kami masih berbasis website karena memang dana masih terbatas."
Agenda pertama yang dibuat oleh komunitas ini adalah Valentine Run untuk memperingati Hari Kasih Sayang di bulan Februari 2017 lalu.
Baca Juga: Gaet Milenial, DBS Luncurkan Platform Komunitas Berbasis Digital
Foto: Virtual Run Indonesia
Jika dijelaskan secara teknis, peserta akan mendaftarkan diri dan pasangannya melalui laman situs Virtual Run Indonesia dan membayar biaya registrasi untuk kemudian mendapatkan medali serta jersey yang dikirim lewat pos.
"Jadi lari saat Hari Valentine bersama pasangan. Saat itu ada 200 slot jadi total ada 400 peserta dan habis semua," tambah Seno.
Seno merasa terkejut ketika tahu bahwa peserta agenda Virtual Run pertamanya berasal dari berbagai daerah seperti Palu, Aceh, hingga Papua.
"Mereka mungkin memiliki keresahan yang sama seperti kami. Ingin memiliki medali, jersey, atau suatu pencapaian," katanya.
Baca Juga: Serunya Traveling Hemat ala Komunitas Couchsurfing!
Lari, kata Seno, merupakan cara menjaga daya tahan tubuh paling sederhana.
"Lari adalah olahraga paling simpel karena bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun," dia menjelaskan.
Meski memiliki efek menyehatkan, Seno menghimbau kepada pemula agar tak terlalu memforsir tubuh dengan melakukan lari secara berlebihan.
"Jangan sampai olahraga mengalahkan kesehatan. Lari, tapi tubuh ambruk," katanya lagi.