Suara.com - Nasi goreng kebuli punya begitu banyak penggemar, apalagi saat disajikan hangat bersama daging kambing yang lezat dan kaya bumbu, siapapun pasti ketagihan.
Jika Anda termasuk salah satu penggemar nasi goreng kebuli, restoran bernama Abu Lahap, yang berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan ini tak boleh terlewatkan.
Tak seperti nasi goreng kebuli pada umumnya, Abu Lahap menyajikan nasi kebuli yang cukup berbeda dengan paduan dabba. Penasaran seperti apa? Suara.com pun menyambangi restoran yang sudah berdiri selama sembilan bulan tersebut.
Muhammad Iqbal, pemilik Abu Lahap menjelaskan, untuk saat ini, restorannya memang hanya menyajikan dua spesialisasi menu yang bisa dipesan oleh para pembeli. Alasannya, kata dia, jika terlalu banyak varian menu, dikhawatirkan justru tidak akan bertahan lama.
Baca Juga: Perusahaan Rusia Buat iPhone X Berlapis Emas, Minat?
"Konsep menunya kita bikin speciality aja. Orang dateng ke Abu Lahap, ya memang untuk nyobain menu itu. Biar bisa long last juga. Meski nantinya kita kreasiin menu baru, penginnya nggak jauh-jauh dari situ," ujar lelaki berusia 25 tahun ini.
Meski hanya ada dua menu, yakni nasi goreng kebuli dan nasi goreng gulai, Anda penyuka hidangan kambing, tetap bisa menikmati dua menu unggulan dari Abu Lahap ini. Ini dikarenakan, kata Iqbal, daging kambing yang disajikan di Abu Lahap sangat lembut, tidak bau dan masih sangat segar.
Tak heran jika jam makan siang tiba, banyak pengunjung yang antre untuk mendapatkan dua menu ini di Abu Lahap. Suara.com pun tak ketinggalan untuk ikut mencicipi dua menu tersebut.
Nasi goreng kebuli dan nasi goreng gulai dimasak dengan bumbu yang berbeda. Namun, keduanya benar-benar pas di lidah, aroma dan bumbunya pun tidak terlalu menyengat. Nasi goreng kebuli berwarna lebih gelap dibandingkan nasi goreng gulai yang kekuningan.
Baca Juga: Huawei Sedang Kembangkan Ponsel untuk Cryptocurrency
Dabba dan Sambal Matah Bikin Beda
Kedua nasi goreng ini juga disajikan dalam piring alumunium khas Timur Tengah. Jika biasanya, nasi goreng disajikan bersama potongan daging kambing, tidak demikian di Abu Lahap. Di sini, Anda bisa menikmatinya bersama dabba.
"Dabba merupakan daging kambing hasil racikan kami sendiri, yang resepnya sebenarnya sudah turun temurun, resep keluarga yang disempurnakan. Dabba dipresto dengan waktu yang cukup lama, 2-3 jam, bersama rempah-rempah, lalu dibakar menggunakan teflon," jelas Iqbal.
Dabba memang begitu sangat menggoda, terbuat dari potongan kambing muda yang masih terlihat beberapa potongan tulang iga dan paha yang lezat. Dagingnya memang sangat empuk, sehingga Anda tak memerlukan usaha keras untuk memotongnya. Belum lagi dengan bumbunya yang kaya meresap hingga ke dalam.
Kedua hidangan favorit ini, juga disajikan bersama sambal matah yang sangat segar dan pedas, untuk menambah kelezatan Anda saat bersantap. Porsinya pun juga cukup mengenyangkan dan hanya dijual Rp48 ribu per porsi.
Nah, jika Anda ingin menikmati dabba bersama nasi putih, ada paket pilihan lain yang bisa Anda coba, yakni paket putih. Selain itu, proses pembuatan dabba dipaket ini juga lebih sehat, karena tak menggunakan minyak sama sekali, tapi tetap lezat dan berbumbu.
Untuk minumnya, Abu Lahap menyiapkan jus belimbing yang menyegarkan dan sehat, untuk menetralisir daging kambing yang sudah puas Anda nikmati.
Restoran ini, juga terasa nyaman, apalagi saat Anda datang bersama teman-teman. Meski ruangannya tak terlalu besar, interior sentuhan Timur Tengah berwarna putih dan emas dengan deretan sofa dan kursi, membuat Anda akan merasa betah saat menyantap hidangan.
Jadi, jika Anda sedang mencari hidangan makan siang yang pas diperut, cobalah datang ke Abu Lahap, atau Anda bisa memesannya via Gofood. Abu Lahap buka pada Senin-Kamis pukul 11.00-22.00, Jumat pukul 13.00-24.00 dan Sabtu-Minggu pukul 11.00-12.00, jadi tunggu apa lagi?