Suara.com - Saat bertandang ke Kepulaun Riau, Anda mungkin akan dibuat terpana saat melihat alat transportasi massal tempo dulu yang pernah berjaya di masanya.
Adalah Bas Kayu, alat kendaraan yang menjadi saksi bisu sejarah daerah tersebut.
Pada rentang waktu 1980 hingga 1995, Bas Kayu menjadi urat nadi transportasi warga Karimun, Kepulauan Riau. Namun, mulai masuknya angkot ke Karimun pada 1993, perlahan menggeser kejayaan Bas Kayu di sana.
Baca Juga: Maskapai Ini Larang Orang Gemuk Tempati Kursi Bisnis Mereka
Berada di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Bas Kayu atau dalam Bahasa Indonesia berarti bus kayu, merupakan alat transportasi legendaris setara oplet bagi warga Jakarta.
Berbeda dengan oplet, Bas Kayu memiliki nasib yang lebih beruntung. Moda transportasi uzur ini kembali dihidupkan dan dijadikan sarana transportasi pariwisata di sana.
Bas Kayu juga ikut berpartisipasi dalam agenda Festival Barongsai 2018 Kepulauan Riau (Kepri) pada Sabtu, (17/3) kemarin. Pengemudi Bas Kayu, Ahua, mengatakan angkutan lawas ini masih bisa bertahan dengan status ubah fungsi.
"Bas Kayu ini unik dan awet. Dulu Bas Kayu ini menjadi moda transportasi utama. Tapi, sekarang sudah banyak angkot yang lebih baru. Angkot kecil memang lebih cocok dengan situasi Karimun saat ini. Lalu, mobil-mobil tua seperti ini difungsikan untuk yang lain. Bas Kayu ini lebih untuk pariwisata dan carteran," ungkap Ahua, seperti dilansir Suara.com dari laman Facebook Kementerian Pariwisata, Selasa (22/3).
Pada Festival Barongsai 2018 kemarin, Bas Kayu menjadi moda transportasi utama para peserta festival. Mereka berangkat dari hotel menuju venue menggunakan jasa mobil yang memiliki kapasitas belasan orang dewasa.
Baca Juga: Mantan Agen CIA Beberkan Tips Aman saat Liburan
Mobil ini memiliki bangku panjang membujur saling berhadapan. Agar dapat memuat lebih banyak penumpang, pada bagian tengah mobil biasanya ditambah bangku panjang yang terbuat dari kayu.