Suara.com - Pernahkah Anda menyimpan cokelat di kulkas dalam jangka waktu cukup lama, dan ketika ingin mengonsumsinya, malah menemukan cokelat tersebut memiliki bercak-bercak putih di permukaannya? Apa sebenarnya itu, dan masih layakkah cokelat tersebut dimakan?
Tenang, itu bukan berarti cokelat Anda jamuran, kok. Cokelat tersebut juga masih layak makan.
Fenomena ini dikenal sebagai 'fat bloom', yang disebabkan oleh cara penyimpanan cokelat. Menurut program televisi Food Unwrapped, penyimpanan cokelat dalam suhu yang terlalu dingin atau terlalu hangat dapat menyebabkan partikel lemak di dalam cokelat naik ke permukaan dan tampak sebagai bintik-bintik putih.
Hal ini telah dikeluhkan oleh para konsumen cokelat di seluruh dunia.
Baca Juga: Lyra Virna Resmi Tersangka, Kasus Apa?
Investigasi penyebab 'bloom' ini, presenter Food Unwrapped, Jimmy Doherty, menyebutkan bahwa para ilmuwan baru saja menemukan bagaimana bintik putih ini muncul pada coklat.
Dalam salah satu episodenya, dikatakan bahwa para ilmuwan menemukan bahwa bintik putih naik ke permukaan melalui retakan kecil di cokelat, yang terjadi ketika cokelat disimpan di tempat yang salah suhunya.
Ilmuwan Dr. Stephen Roth berkata, "Lemak kristal meleleh dan lemak mulai bergerak ke permukaan melalui retakan pada cokelat."
Jadi, apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya?
Disarankan untuk menyimpan cokelat pada suhu antara 14 sampai 18 derajat Celsius. Alternatif lainnya, pabrik cokelat Lindt menyarankan Anda untuk tidak menyimpan cokelat terlalu lama dan segera mengonsumsinya sebelum terjadi 'fat bloom'.
Baca Juga: Patah Hati, Anak SMA Gantung Diri di Gudang