Couchsurfing di Indonesia
Ambassador Coushsurfing Jakarta, Steve Krisyanto, menjelaskan sejak berdiri, komunitas ini memang sudah ada di Indonesia. Dimulai dari seorang gadis Indonesia yang sangat suka bepergian, Nancy Margareta dan kini sudah tinggal di Jerman.
Ia seorang inisiator yang mengenalkan Couchsurfing di Indonesia dengan membuat banyak event maupun festival menarik agar semakin banyak orang yang ikut bergabung di komunitas Couchsurfing.
"Saat ini, member di Indonesia bisa dilihat di website dan aplikasi itu udah ratusan ribu. Sedangkan di Jakarta sekitar 50 ribuan. Selain Jakarta, ada juga Bandung, Jogja dan Malang," ujar dia.
Komunitas ini, jelas Steve, biasanya berjalan dengan tiga inti kegiatan yang bisa dipilih setiap anggota. Mulai dari menerima tamu, menjadi teman jalan-jalan Couchsurfer yang sedang datang di kotanya atau menjadi seorang traveler atau tamu.
Jika sedang tak bepergian, biasanya para anggota akan memposisikan diri sebagai penerima tamu Couchsurfing, yang mempersilakan traveler lain, baik dari dalam maupun luar negeri untuk datang dan menginap di rumahnya, secara gratis.
Rata-rata traveler yang menginap di rumah anggota Couchsurfing biasanya sekitar 2-3 hari. Tetapi tetap memungkinkan jika ada yang ingin singgah lebih lama dari waktu tersebut.
Nah, jika anggota Couchsurfing ingin pergi ke kota lain, baik di dalam maupun luar negeri, mereka juga bisa melakukan hal yang sama, yakni memilih salah satu dari anggota Couchsurfing yang bersedia untuk menerima mereka tinggal sementara atau menginap di rumahnya.