Suara.com - Bepergian atau traveling ke tempat-tempat baru yang ada di seluruh penjuru dunia, mungkin impian bagi hampir setiap orang. Sayangnya, sejumlah kekhawatiran sering membuat kita mengurungkan niat untuk mewujudkan hal tersebut.
Mulai dari masalah biaya yang tentu tak sedikit, khawatir tersesat, tak memahami budaya dan kebiasaan setempat hingga sulit menyesuaikan diri.
Deretan permasalahan itulah yang membuat seorang traveler bernama Casey Fenton, asal Amerika Serikat membuat sebuah komunitas yang dinamakan Couchsurfing.
Couchsurfing yang didirikan pada 2004 bertujuan untuk memudahkan para traveler di seluruh dunia untuk memperluas jaringan dan saling berbagi, khususnya dalam hal akomodasi untuk sesama member saat bepergian.
Hal ini, tentunya akan membuat perjalanan lebih hemat dan membuat traveler bisa mengenal orang-orang baru. Saat ini, ada belasan juta orang di lebih dari 200 ribu kota di dunia yang sudah saling berbagi perjalanan mereka, termasuk Jakarta.