Suara.com - Memilih menu vegetarian di restoran cepat saji ternyata bukanlah cara tepat untuk memangkas jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.
Meski tampaknya menu vegetarian lebih baik dibanding menu regular, faktanya, menurut para ahli, menu vegetarian ini seringkali memiliki jumlah kalori dan sodium yang lebih tinggi.
Menurut para ahli diet, belakangan beberapa restoran cepat saji popular memang melihat fenomena semakin meningkatnya popularitas kaum vegan. Tapi sayangnya, banyak di antara mereka tidak memiliki informasi yang cukup untuk memastikan bahwa nilai gizi makanan yang mereka santap lebih baik dibandingkan hidangan lain yang mengadung daging.
Ahli gizi Paul Salter mengatakan kepada The Independent bahwa gerai makanan cepat saji seringkali akan menambahkan makanan berlemak tinggi ke dalam bahan makanan vegetarian yang sehat, seperti tahu atau kacang-kacangan, dalam upaya untuk kompromi rasa karena ketiadaan daging.
Baca Juga: Lokasi Judi Pay Kyui Sawah Besar Dijaga Mata-mata Awasi Polisi
"Tahu adalah pilihan yang sehat," katanya. "Ini adalah sumber protein yang hebat, tapi bila Anda menambahkan sesuatu ke dalamnya seperti keju untuk meningkatkan rasa, maka kalorinya pun akan bertambah."
Di restoran cepat saji Shake Shack, salah satu pilihan menu vegetarian adalah Shroom Burger, di mana patty daging sapi digantikan dengan jamur portobello goreng yang disiram keju. Burger yang aslinya hanya mengandung 490 kalori, kini mengandung hampir 100 kalori lebih banyak dengan kandungan sodium yang hampir tiga kali lebih banyak pula.
Sementara di gerai cepat saji Subway, sandwich berisi patty sayuran mengandung kalori yang lebih tinggi, yaitu 379 kalori, dibandingkan sandwich isi steak dan keju yang hanya mengandung 353 kalori.
Sandwich berbasis kedelai yang terbuat dari wortel, jagung, paprika merah, dan kedelai, ternyata juga lebih tinggi kandungan lemak dan karbohidratnya, namun lebih rendah protein daripada yang berisi daging steak.
Ahli gizi klinis dan penulis Dr. David Friedman mengklaim bahwa hidangan vegetarian di restoran cepat saji juga dapat mengandung obesogens, bahan kimia yang dalam banyak penelitian sering dikaitkan dengan obesitas.
Baca Juga: Kiat Investasi Sukuk Ritel SR-010 Agar Untung
"Makanan berbasis nabati bukanlah jawaban untuk mendapatkan kalori rendah," katanya.