Suara.com - Belakangan, permintaan perjalanan berbasis ekowisata meningkat tajam. Salah satu operator wisata mewah di dunia, Scott Dunn, ikut serta memberikan pilihan paket perjalanan tersebut.
Nah, bagi Anda yang hobi berpetualang sambil melakukan aksi kemanusiaan, berikut adalah pilihan untuk pengalaman inspiratif dari paket ekowisata Scott Dunn.
1. Beri Buku Bukan Bom di Laos
Katanya, Laos adalah negara yang paling banyak terjadi pengeboman di seluruh dunia. Diperkirakan, ada sekitar 30 persen bom yang jatuh dan belum meledak di negara tersebut.
Lewat program Beri Buku Bukan Bom, Scott Dunn mencoba menawarkan wawasan pada para pelancong yang ingin memberikan dampak positif di Laos.
Baca Juga: Sandiaga Sebut Pemprov Larang Pengambilan Air Tanah Ilegal
Paket wisata yang dibuat termasuk mengunjungi perpustakaan umum dan wisata perpustakaan tuk-tuk dan kapal untuk mengantarkan buku.
2. Menghabiskan Waktu di Uxo Salaam Baalak di Delhi
Tur ini akan dipandu oleh pemuda setempat yang dulunya tinggal di jalanan Delhi sebelum akhirnya bergabung dengan Salaam Baalak Trust.
Diharapkan, tur ini bisa menawarkan perspektif unik pada kota Delhi yang ramai sambil menjelajahi jalan-jalan di Paharganj dan daerah sekitar stasiun kereta api New Delhi.
Dan pada saat yang sama, tur ini juga bisa memberdayakan program perawatan bagi anak-anak jalanan.
3. Jelajah Ranjau Darat di Kamboja
Pelancong dapat menghabiskan sore di Landmine Museum atau Museum Ranjau Darat dipandu seorang ahli pembersihan ranjau, Stephane De Greef.
Baca Juga: Kemenhub akan Kontrol Angkutan Wisata
De Greef juga bekerjasama dengan organisasi Handicap International dan melakukan kampanye internasional untuk melarang penggunaan ranjau darat di Kamboja.
4. Ke Lizard Island di Australia
Terletak di jantung Great Barrier Reef, Lizard Island atau Pulau Kadal adalah sebuah resor cantik di Australia. Lizard Island juga termasuk ke dalam taman nasional serta sebuah tempat berlidung yang sangat terpencil.
Sejak awal, resor ini telah menunjukkan komitmennya untuk melindungi dan memelihara hubungan harmonis dengan ekosistem dan terumbu karang yang beragam di sana.
Resor ini juga sangat cocok untuk pelancong yang mencari pengalaman menyelam dan snorkeling kelas dunia, sambil mempelajari semua tentang Great Barrier Reef yang beragam dan upaya untuk mempertahankan keindahannya.
5. Bersantai di Vietnam
Resor Six Senses Con Dao adalah properti mewah tepi pantai yang menakjubkan. Resor ini dirancang dengan cermat menggunakan bahan-bahan alami agar keindahan pulau di Vietnam tersebut tetap terjaga.
Resor ini juga berkomitmen untuk memperbaiki jejak karbon dan melindungi kehidupan laut, sambil turut serta mendukung masyarakat lokal dengan menyediakan makanan bersih yang diperuntukkan bagi para pelajar.
Six Senses Con Dao juga memperluas jangkauan aksi sosialnya dengan menawarkan pelajaran berenang dan pendidikan tentang bahaya pencemaran laut serta cara untuk melindungi lingkungan.
6. Liburan dengan Hati di Araveli, India
Araveli adalah salah satu pondok paling inspiratif dan inovatif di India. Pondok ini memberi kesempatan bagi para pelancong untuk menjelajahi budaya Rajasthan yang agung sambil disuguhi pemandangan yang menakjubkan.
Pondok ini bekerjasama dengan organisasi WE Charity, mencoba memberikan dukungan kehidupan pada penduduk lokal melalui proyek pembangunan berkelanjutan. Salah satunya adalah membangun sekolah lokal dan pusat perawatan kesehatan.
7. Gerakan Cinta Lingkungan di Thailand
Thailand dikenal dengan pantai berpasir putih yang murni dan air biru laut yang jernih. Namun hotel Soneva Kiri sedikit lebih maju dengan usaha mereka melakukan ekowisata yang mutakhir.
Komitmen terhadap lingkungan terpancar lewat gerakan penggunaan energi terbarukan, proyek restorasi terumbu karang, serta melarang penggunaan air kemasan plastik.
8. Ekowisata di Sumba, Indonesia
Nihi Sumba dulu dikenal sebagai Nihiwatu, merupakan eco-lodge mewah eksklusif dan menjadi satu di antara sedikit resor di dunia yang sepenuhnya beroperasi menggunakan biofuel.
Sejak didirikan, Nihi Sumba telah berkomitmen untuk menghasilkan produk yang bersumber dari kebun organik serta melindungi kura-kura dengan melakukan pembenihan, serta melestarikan budaya lokal yang unik melalui Yayasan Sumba.
Nihi Sumba juga dikelola oleh 90 persen warga lokal, dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat.