Jadi Petani, Adi Pramudya Ekspor Lengkuas ke Shanghai

Senin, 12 Maret 2018 | 10:22 WIB
Jadi Petani, Adi Pramudya Ekspor Lengkuas ke Shanghai
Adi Pramudya saat menjadi pembicara di acara talkshow 'Go-Young Farmers' yang dihelat Bayer di Jakarta. (Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Petani Rempah dan Peternak Ayam
Ia memulai dengan menanam lengkuas hingga berkembang ke bahan rempah lain seperti jahe dan kencur. Sebagai gambaran, dalam satu hektar tanah hasil panen singkongnya bisa mencapai 15-20 ton, namun ketika beralih ke lengkuas Adi berhasil memanen hingga 30-40 ton.

Kini Adi mengelola 27 hektar. Bisa dibayangkan berapa rupiah keuntungan yang berhasil diraup Adi di usianya yang masih sangat muda.

"Sebanyak 30 ton kali Rp 2000 per kilogram bisa Rp 60 juta per hektar. Permintaan bahan rempah lebih unlimited. Saya juga ekspor ke Shanghai dalam bentuk rajang kering untuk obat dan kuliner juga," tambah dia.

Tak hanya bertani rempah, Adi kini juga menjajal bisnis peternakan ayam broiler bersama teman-temannya. Ia pun berhasil meraup omset hingga Rp 9 Miliar tiap memanen ayam broiler yang hanya membutuhkan waktu 35 hari untuk siap dipotong.

Baca Juga: Setelah Deddy, Giliran Kalina Bongkar Kelakuan Chika Jessica

Adi mengaku tak pernah bermimpi menjadi petani. Namun kini ia bersyukur bisa memilih profesi ini, karena selain meraih keuntungan yang begitu banyak, menjadi petani juga dinilainya sebagai ibadah.

"Kalau ditanya asyiknya jadi petani, selain profit saya mikir lebih ke ibadah. Ketika tanaman kita dimakan banyak orang itu jadi sel, jadi darah di tubuhnya dan saya dapat amal jariyah yang tidak akan putus," tambah lelaki yang telah menyelesaikan studi S2-nya di bidang psikologi industri.

Atas keberhasilannya menjadi petani muda, Adi pun berhasil mendapat penghargaan sebagai Young Heroes oleh Program Kick Andy yang dipilih dari seluruh Indonesia.

Ia pun berpesan pada generasi muda agar tak menganggap remeh profesi petani karena selain menguntungkan, juga dapat menjadi pahlawan ketahanan pangan di negara sendiri.

"Buat temen-temen, jangan malu jadi petani karena bidang ini jantung bagi negara. Kita berperang bukan dengan penjajah, tapi jadi pahlawan di negara sendiri untuk menyediakan pangan bagi ratusan juta orang," ujarnya memberi pesan.

Baca Juga: Sudah 13 Tahun Dastin Tak Beri Kabar Setelah Jadi TKI di Yordania

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI