Suara.com - Dokter resmi Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tengah menjalani program penurunan berat badan dengan mengurangi asupan daging merah.
Saat ini, Trump lebih banyak mengonsumsi ikan, salad, sup, serta dipaksa mengurangi makanan cepat saji seperti burger Big Mac dari McDonald's.
Pada Januari lalu, dokter Gedung Putih Dr. Ronny Jackson mengumumkan bahwa Presiden Trump memiliki berat badan 239 pound atau setara 108 Kg.
Angka tersebut, kata Ronny, telah masuk klasifikasi hampir obesitas.
Baca Juga: KPK: Lebih Baik Fredrich Yunadi Kooperatif
Meski melakukan program diet, Presiden Trump dilaporkan kerap melakukan 'kenakalan' dengan menikmati sarapan bacon atau daging asap belum lama ini.
Presiden Trump memang dikenal sebagai penggemar makanan cepat saji. Ia mengaku mengonsumsi burger Big Mac, dua sandwich Filet-O-Fish, dan milkshake cokelat untuk makan malam.
"Dia memiliki ketakutan diracuni. Itu jadi satu alasan mengapa dia suka sekali makan McDonald's," tulis Michael Wolff dalam bukunya yang berjudul Fire and Fury: Inside the Trump White House.
Berbicara dengan jurnalis CNN, Anderson Cooper pada 2016 lalu, Trump mengatakan bahwa ia memilih McDonald's karena kebersihan makanan yang sudah terjamin.
"Saya orang yang sangat bersih, saya suka kebersihan, dan saya pikir lebih baik pergi ke sana (McDonald's) daripada di suatu tempat yang Anda tidak tahu dari mana makanan itu berasal," kata Trump restoran cepat saji tersebut.
Baca Juga: Kalah Dramatis, Winger Palace Puji Dua Momen 'Kelas Dunia' MU