Pelupa Sebenarnya Tanda Kecerdasan?

Jum'at, 02 Maret 2018 | 19:43 WIB
Pelupa Sebenarnya Tanda Kecerdasan?
Ilustrasi orang pelupa. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apakah Anda seorang pelupa, yang sering tidak ingat tentang sesuatu, atau kerap lupa di mana meletakan benda kesayangan Anda?

Tak perlu merasa khawatir atau berkecil hati jika Anda ditakdirkan menjadi orang pelupa, karena ada kabar baik bagi Anda.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Neuron, bahwa sebenarnya lupa akan sesuatu adalah salah satu bentuk kecerdasan. Hal ini menunjukkan bahwa otak Anda hanya terfokus pada hal-hal penting.

Paul Frankland dan Blake Richards dari University of Toronto melakukan penelitian ini dan menemukan bahwa orang-orang yang mencoba mengingat semuanya seringkali mengalami kesulitan membuat keputusan penting.

Baca Juga: Sandiaga Masih Bingung Skema Pembiayaan Rumah Tapak DP 0 Rupiah

"Penting agar otak melupakan detail yang tidak relevan dan berfokus pada hal-hal yang akan membantu membuat keputusan di dunia nyata. Kita semua mengagumi orang yang bisa bermain game sampai level tertinggi, tapi faktanya evolusi itu membentuk ingatan kita untuk tidak memenangkan sebuah games tetapi juga membuat keputusan cerdas," kata Richard.

Cara lain untuk menafsirkan temuan ini adalah istilah "data pesaing".

Jika Anda memikirkannya secara harfiah, memiliki terlalu banyak informasi di kepala Anda berarti semua hal itu akan bersaing untuk diingat di pikiran Anda, menyebabkan Anda kehilangan fokus.

Selanjutnya, dengan kemudahan akses beragam informasi lewat sekali klik tombol, sebenarnya tidak layak menyimpan semua pengetahuan yang tidak berguna itu di dalam otak, kecuali jika Anda ingin mengesankan seseorang.

Alih-alih menyimpan informasi yang tidak relevan, yang bisa disimpan oleh ponsel atau internet, otak kita terbebas untuk menyimpan kenangan yang sebenarnya penting bagi kita.

Baca Juga: Di Pelaminan, Pengantin Perempuan Pingsan Selepas Dipeluk Mantan

Kesimpulan ini ditarik setelah para peneliti mempelajari data tentang kehilangan ingatan dan aktivitas otak baik pada manusia maupun hewan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI