Suara.com - Apa jadinya hidup tanpa tisu toilet? Dan gara-gara kabar akan terjadinya krisis tisu toilet, masyarakat di Taiwan dilanda kepanikan tiga hari belakangan ini.
Seperti dilansir dari Asiaone, sejak akhir pekan lalu masyarakat Taiwan memborong tisu toilet di sejumlah supermarket hingga banyak rak supermarket yang kosong di bagian ini. Perilaku ini dipicu oleh kabar bahwa adanya gangguan produksi kertas di Brasil dan kebakaran hutan di Kanada. Diketahui dua negara itu adalah eksportir terbesar tisu toilet bagi Taiwan.
Akibat hal tersebut, beredar kabar di media sosial Taiwan kalau harga tisu toilet bakal melonjak lebih dari 50 persen. Tentu saja kabar ini memicu kepanikan dan menyebabkan ribuan orang langsung menyerbu supermarket, memborong sebanyak mungkin tisu toilet sebelum kenaikan harga terjadi.
Melihat fenomena krisis tisu toilet yang telah terjadi tiga hari belakangan, Perdana Menteri Taiwan menyerukan agar masyarakat tenang. "Kami meminta masyarakat untuk tidak panik dan tidak terburu-buru memborong tisu toilet," kata Perdana Menteri William Lai kepada wartawan media setempat.
Baca Juga: Operasi Payudara pada Lelaki Makin Meningkat, Ini Penyebabnya
Dilaporkan bahwa sejumlah hipermarket dan supermarket mengalami kekosongan pada bagian rak tisu toilet. Bahkan peritel online pun melaporkan sudah kehabisan stok tisu toilet, termasuk Pchome, yang kabarnya telah menjual lima juta bungkus tisu toilet dalam tiga hari ini.
Fair Trade Commission menyatakan telah menyelidiki masalah ini dan bertemu perwakilan tiga pemasok tisu toilet utama dan lima perintel teratas untuk memperingatkan mereka tentang penetapan harga.
Masyarakat Taiwan marah dan menuduh pemerintah mengabaikan penetapan harga oleh produsen. “Pemerintah tidak akan menaruh perhatian jika orang tidak memborong tisu toilet. Pemerintah terpaksa mengatakan penetapan harga ilegal hanya karena media melaporkannya," tulis sebuah postingan di situs Apple Daily.