Orang Indonesia Malas Memilah Sampah

Selasa, 27 Februari 2018 | 19:24 WIB
Orang Indonesia Malas Memilah Sampah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sampah menjadi salah satu isu penting, yang kini sedang menjadi fokus bagi banyak negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyebut, setidaknya saat ini sampah Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun dan 64 persen berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien menyebut, bahwa permasalahan sampah saat ini juga berhubungan dengan perilaku masyarakat yang kurang baik terhadap pengelolaan sampah.

"Saya selalu yakin, percaya, urusan sampah itu 50 persen berkaitan dengan perilaku. Soal teknologi, sarana, dan prasarana adalah masalah pendukung, tapi kita sebagai masyarakat bertanggung jawab urusan sampah 50 persen bisa selesai," kata Rosa dalam acara peluncuran program Plastic Reborn di Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Baca Juga: Herjunot Ali Bicara soal Rencana Nikahi Tatjana Saphira

Hal ini bahkan sejalan dengan data BPS, yang mengungkap bahwa tingkat perilaku memilah sampah di rumah tangga masih relatif rendah, yaitu hanya 18,84 persen. Sementara perilaku tidak memilah sampah sebelum dibuang masih relatif tinggi yaitu 81,16 persen.

Senada dengan Rosa, Chief Executive Officer Ancora Foundation, Ratri Wuryandari, menambahkan, bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan sebuah inspirasi positif dan proses pembelajaran yang konsisten agar pelan-pelan bisa mengubah perilaku terhadap sampah.

Salah satunya, lanjut dia dengan terus mendorong terciptanya agen-agen perubahan di tengah masyarakat. Apalagi, sebenarnya sudah banyak dari generasi milenial saat ini memiliki keprihatinan terkait sampah, namun terkadang mereka tidak tau harus mulai dari mana.

"Yang sangat dibutuhkan adalah kepedulian serta sinergi keterlibatan semua aktor, termasuk generasi muda, dalam hal ini anak-anak sekolah dan mahasiswa sebagai generasi penerus kita," ujar dia.

Baca Juga: Termasuk Korea Utara, Tiga Negara Ramaikan Anniversary Cup PSSI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI