Ada di Jakarta, Ini Dia Mausoleum Terbesar di Asia Tenggara!

Selasa, 27 Februari 2018 | 10:06 WIB
Ada di Jakarta, Ini Dia Mausoleum Terbesar di Asia Tenggara!
Komplek Mausoleum terbesar di Asia Tenggara, tempat penyimpanan abu pasangan suami istri, O.G Khouw dan Lim Sha Nio di TPU Petamburan, Jakarta. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - India memiliki Taj Mahal, sebuah bangunan suci pelindung makam atau yang disebut mausoleum. Bangunan megah yang pernah menjadi salah satu keajaiban dunia ini, memiliki lambang kasih cinta yang murni.

Bangunan ini berdiri kokoh di Agra India, yang dibuat oleh Kaisar Mughdal, Shah Jahan sebagai pengingat akan meninggalnya sang istri yang sangat dicintainya.

Mausoleum yang dibuat sebagai bukti cinta juga ternyata ada di Indonesia, tepatnya berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Petamburan, Jakarta. Bedanya, bangunan ini dibuat atas ide sang istri bernama Lim Sha Nio untuk menyimpan abu sang suami yang bernama O.G Khouw.

Penasaran seperti apa mausoleum yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara ini, suara.com bersama komunitas Jakarta Food Traveler (JFT), melalui program Wisata Kreatif Jakarta, berkesempatan untuk melihat lebih dekat tentang sejarah dan seluk beluk tentang tempat unik dan menarik ini.

Baca Juga: Dikecam, Kelompok Intoleran Bubarkan Kebaktian Gereja HKBP

Mausoleum terbesar di Asia Tenggara ada di TPU Petamburan Jakarta. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

Saat memasuki gerbang TPU Petamburan, pandangan Anda mungkin akan langsung tertuju pada mausoleum tersebut, karena letaknya memang tepat berada di tengah TPU. Bangunan tersebut berdiri megah, berbentuk sebuah kubah berwarna hitam, yang terbuat dari batu granit.

Adjie Hadipriawan, pemandu tur dari JFT, yang juga ketua dari komunitas Love aour Heritage mulai menjelaskan pada kami sore itu, bahwa pasangan O.G Khouw dan Lim Sha Nio memang berasal dari kalangan bangsawan yang lahir dan besar di Batavia yang kini disebut Jakarta.

"O.G Khouw adalah orang Indonesia keturunan Tionghoa. Tapi, sehari-hari ia tidak fasih bahasa Tiongkok, tapi lebih fasih bahasa Belanda. O.G Khouw lahir pada 13 Maret 1874 dan meninggal pada 1 Juli 1927," ungkapnya.

Bangunan ini dibuat atas ide sang istri bernama Lim Sha Nio untuk menyimpan abu sang suami yang bernama O.G Khouw. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

Baca Juga: Yamaha Bakal Kembali Lahirkan Kuda Besi Beroda Tiga

Sambil lebih dekat berjalan ke arah Mausoleum, Adjie membuka pagar besi yang dicat berwarna emas, yang mengelilingi bangunan tersebut. Mempersilakan para peserta tur untuk masuk dan melihat lebih dekat pusara yang bertuliskan nama kedua pasangan yang saling mencintai itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI