Suara.com - Sebagai kota yang berbatasan langsung dengan Jakarta, Depok juga kental dengan kisah sejarahnya. Mungkin sebagian besar dari Anda yang tinggal di Depok belum menyadari sejarah penamaan sebuah kecamatan, yakni Pancoran Mas.
Yanu Jonathan, Pakar Sejarah Depok mengatakan nama Pancoran Mas sendiri memang menunjukkan adanya sebuah pancuran yang dibuat pada zaman penjajahan Belanda. Pancuran tersebut bahkan digunakan sebagai sumber mata air utama di Depok.
"Pancurannya sendiri berada di sebelah Barat Stasiun Depok Lama. Ini merupakan satu dari beberapa peninggalan Bapak Pendiri Depok yang juga mantan anggota VOC, Cornelis Chasthelein," ujar Yanu pada Suara.com saat jelajah Depok bersama Komunitas Jakarta Food Traveler beberapa waktu lalu.
Dahulu, kata Yanu, mata air ini dikeramatkan oleh pendatang yang berkunjung ke Depok karena diyakini bisa membuat diri menjadi awet muda. Penambahan kata mas, dibelakang kata Pancoran, menurut Yanu karena efek kilau yang dihasilkan dari pantulan matahari ke air di pancuran tersebut.
Baca Juga: Tiang Telepon Peninggalan Belanda Masih Berdiri Kokoh di Depok
"Di Pancuran itu ada setu yang menampung air alaminya, bentuknya segitiga. Dulunya, banyak pohon besar yang menutupi setu itu sendiri. Kemudian kalau pagi, sinar matahari yang masuk lewat celah pepohonan menerpa permukaan air sehingga terlihat keemasan. Itu sebabnya dinamakan Pancoran Mas," tandas Yanu.
Nah sekarang Anda sudah tahu kan, kenapa kawasan itu disebut Pancoran Mas?