Suara.com - Apa yang terlintas dalam pikiran setelah mendengar kota Jakarta? Mungkin kemacetan dan gedung-gedung bertingkat tinggi adalah salah satunya. Kondisi lingkungan yang semakin hari semakin padat, juga menjadi kesan tersendiri bagi banyak masyarakat ibukota.
Meski begitu, hal ini ternyata masih membuat Jakarta memiliki sejuta keunikan dengan potensi wisatanya yang menarik lho. Tidak percaya? Inilah yang berusaha dikenalkan oleh sebuah komunitas yang dinamakan Jakarta Food Traveler (JFT).
Berdiri sejak Februari 2017, komunitas ini memiliki tagline "Mengenalkan Lebih Dekat Jakarta dengan Cara yang Menyenangkan dan Mengenyangkan". Seperti taglinenya, komunitas ini akan mengajak masyarakat berwisata keliling Jakarta dengan konsep walking tour, atau berjalan kaki ke rute-rute yang telah disiapkan.
Selain mengunjungi tempat-tempat menarik dan juga bersejarah, JFT juga akan mengajak peserta tur nya ke berbagai tempat kuliner lezat, untuk mengenalkan berbagai citarasa dan keunikan makanan yang ada di Jakarta.
"Awalnya saya buat tur untuk orang asing. Karena saya suka makan, saya tanya, apa saja makanan Indonesia yang mereka tahu. Ternyata mereka jarang tahu makanan Indonesia. Tapi kalau makanan Thailand, Vietnam mereka tahu. Mereka kurang terinsformasi. Dari sanalah saya secara random bikin food tour tapi masih untuk tamu asing," jelas Ira Lathief, pendiri JFT.
Memiliki latar belakang sebagai seorang pemandu wisata dan pemimpin perjalanan profesional, membuat Ira wajib mengetahui berbagai budaya, sejarah dan juga kuliner dari tempat-tempat yang ia sambangi bersama turis.
Dari sana pulalah ia menyadari, bahwa bukan hanya wisatawan asing yang tidak mengenal kuliner lokal, tapi juga banyak masyarakat Jakarta, yang tidak mengenal kotanya sendiri.
Ira pun mulai membuat tur-tur serupa untuk wisatawan lokal dua minggu sekali, dengan rute-rute wisata yang menarik seputar kota Jakarta. Pada akhirnya setelah berjalan, peminat tour ini banyak sekali dan dari berbagai kalangan.
Selain mengenalkan makanan khas di rute-rute yang ia pilih, tur ini juga bermaksud mengenalkan sejarah dan akulturasi budaya berbagai bangsa, contohnya rute kawasan Glodok (Old Chinese Town), Kota Tua (Old Batavia ), Pasar Baru (Little India), Cikini (Little Arab), Kampung Tugu (Portuguese Village), dan sebagainya.
Untuk 2018 ini, JFT juga mulai merambah pada rute-rute yang lebih luas, yang disebut sebagai rute Wisata Kreatif Jakarta, seperti Wisata Ceria Untuk Keluarga, Wisata Kebhinekaan, Wisata Rumah Ibadah, Wisata Warisan AHOK (Ahok Legacy Tour), hingga Wisata Taman dan Pemakaman.
"Dari makanan itu, akhirnya di tahun ini, kita akan berkembang ke rute lainnya. Tujuannya kami ingin mendekatkan masyarakat dengan kotanya dengan cara menyenangkan dan lebih kreatif lagi," ujar dia.
Saat ini, Jakarta Food Traveler memiliki belasan pemandu wisata yang siap mengantar traveler ke berbagai destinasi Ibukota. Para pemandu juga harus memiliki lisensi dan tergabung dalam HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) jika ingin bergabung.
Dalam setiap bulannya, JFT akan memposting jadwal yang diinformasikan melalui akun media sosial dan blog mereka, Jakarta Food Traveler. Dari sana, wisatawan bisa memilih rute mana saja mereka inginkan dengan tema-teman yang berbeda.
Ia berharap, dengan tur yang dibuat para pemandu wisata lokap seperti dirinya, bukan hanya bisa mendatangkan banyak turis, tapi juga mengenalkan budaya suatu bangsa kepada setiap wisatawan yang datang.