Suara.com - Sebuah studi yang dilakukan Central Connecticut State University pada tahun 2016 mengenai 'Most Literate Nations in The World" menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-60 dari total 61 negara, atau dengan kata lain minat baca masyarakat Indonesia disebut-sebut hanya sebesar 0,01 persen atau satu berbanding sepuluh ribu.
Ironinya, angka ini berbanding terbalik dengan jumlah pengguna internet yang mencapai separuh dari total populasi penduduk Indonesia atau sekitar Rp 132,7 juta. Bahkan data yang dihimpun statista.com pada Januari 2018, disebutkan bahwa 44 persen populasi masyarakat Indonesia mengambil foto dan video menggunakan ponsel mereka.
Rendahnya minat baca di Indonesia, menurut Colin McElwee, Co-Founder Worldreader, salah satunya dipengaruhi oleh sulitnya akses terhadap buku. Tak hanya itu, Colin juga mengatakan bahwa gempuran inovasi di bidang teknologi membuat masyarakat terutama generasi milenial lebih senang menatap layar gawai dibandingkan membaca buku.
"Itu sebabnya kita harus mendekatkan akses buku kepada generasi milenial, salah satunya dengan menghadirkan ebook secara gratis," ujar Colin pada acara kolaborasi Opera dan Worldreader di Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Baca Juga: Bakal Dihadiri Jokowi, Anies Semangat Ikut Rakorgub se-Indonesia
Untuk membantu meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, Worldreader berkolaborasi dengan browser Opera dalam menyediakan puluhan ribu buku yang bisa diunduh gratis melalui aplikasi Opera. Jatu Anggareni, Content Editorial Lead Opera Software AS di Indonesia mengatakan, sebagai permulaan ada 40 ribu buku gratis yang siap diunduh melalui Opera Mini.
"Ada 70 kategori buku yang tersedia dalam 43 bahasa. Untuk membaca ebook gratis ini juga cukup mudah, Anda tinggal membuka aplikasi Opera Mini, lalu klik tab worldreader di bagian kanan atas," tambah Jatu.
Kebiasaan membaca buku sendiri dipercaya mendatangkan berbagai manfaat. Selain dapat menambah wawasan, membaca buku juga dapat meningkatkan kemampuan otak yang berguna untuk menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer di usia lanjut. Selain itu kebiasaan membaca buku fiksi dapat meningkatkan empati dan hubungan dengan sesama, karena kecenderungan untuk menempatkan posisi kita pada cara pandang tokoh dalam cerita sehingga kita pun dapat merasakan perasaannya.
“Kami berharap kerjasama yang dilakukan Opera dan Worldreader dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat Indonesia dan membuat negara kita menjadi lebih terhubung, kuat, dan berpendidikan,” tambah Jatu.