Mentato Nama Kekasih Bukanlah Ide Bagus

Senin, 19 Februari 2018 | 14:02 WIB
Mentato Nama Kekasih Bukanlah Ide Bagus
Ilustrasi pasangan bertato. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menunjukan rasa cinta untuk seseorang yang spesial dalam hidup bisa dilakukan dengan cara apapun, salah satunya dengan mentato nama atau inisial mereka di bagian tubuh kita.

Meski tidak ada angka pasti mengenai jumlah orang yang memilih untuk menunjukkan komitmen mereka dengan cara ini, nyatanya banyak orang yang melakukannya.

Bahkan, melalui pencarian online, kita dengan cepat akan mendapatkan puluhan ribu gambar, video, diskusi, dan potongan pendapat tentang tato nama atau inisial kekasih. Bagaimana berkencan dengan seseorang yang memiliki tato nama mantan kekasih mereka, dan bahkan kutukan tato nama kekasih.

Simbol Ketahanan
Di Jepang abad ke-18 dianggap sebagai zaman keemasan untuk tato di negara ini. Saat itu, banyak pelacur perempuan menunjukkan komitmennya kepada kekasih laki-laki dengan mengukir nama mereka di lengan atasnya.

Baca Juga: Rapat Wakapolri dengan 3 Kapolda Tak Bahas Kepulangan Rizieq

Seringkali, kata 'Inochi', yang dalam bahasa Jepang berarti kehidupan, akan ditato di samping nama kekasih mereka untuk menandakan harapan perempuan, memiliki komitmen tersebut dan menjalani hubungan sampai mati.

Seorang kekasih laki-laki mungkin juga memiliki nama pelacur favoritnya yang ia tato di lengan atasnya. Tindakan seperti itu dipersepsi saat itu di buku komik tahun 1785 Playboy Roasted a la Edo (Edo umare uwaki no kabayaki) oleh Santō Kyōden. Ini mengikuti petualangan komik seorang playboy wannabe bernama Enjiro.

Tidak Berlangsung Selamanya
Namun, banyak orang percaya bahwa mengukir tato dengan nama kekasih justru akan membuat sebuah hubungan semakin jauh.

Masalah terbesar dengan membuat tato nama kekasih adalah, tidak semua hubungan berlangsung seumur hidup. Dan saat komitmen antara kekasih berakhir, tato tersebut tentu sudah tidak diinginkan lagi.

Tentu saja tato bisa dihilangkan. Di Jepang pada abad ke-18, ada metode menghilangkan tato dengan cara membakarnya menggunakan mangkuk pipa tembakau atau daun mugwort kering yang sangat mudah terbakar). Namun, metode ini pasti akan terasa menyakitkan. Dan kedua metode tersebut kemungkinan akan meninggalkan bekas permanen untuk mengingatkan para pecinta tentang hubungan mereka yang gagal.

Baca Juga: Di Tengah Prahara Cinta, Sidang PK Ahok Disidang Pekan Depan

Untungnya saat ini, metode modern untuk menghilangkan tato sudah tersedia. Menurut Klinik Laser Premier setelah melakukan studi lima tahun, tato yang paling disesali (dan yang paling sering disingkirkan) oleh pelanggan di klinik mereka adalah nama mantan kekasih. Ya, putus cinta adalah satu alasan utama mengapa mereka ingin menghapus tato tersebut, dan itulah mengapa mentato nama kekasih di tubuh bukanlah ide yang bagus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI