Suara.com - Kawasan Pecinan Glodok memang tak ada matinya, pedagang aneka rupa berjejer kiri dan kanan sambil sesekali harus memberi ruang pada pejalan kaki yang sibuk lalu-lalang.
Mereka yang tak mengerti seni berbelanja di gang-gang sempit mungkin bertanya-tanya, apa sih nikmatnya belanja sambil dempet-dempetan?
Tapi percayalah, Glodok, tepatnya di Pasar Petak Sembilan hingga Jalan Pancoran, itu berbeda.
Lebih dari sekadar gang-gang sempit tempat orang berniaga, di sana ada tradisi, budaya bahkan cita rasa kuliner masyarakat keturunan Tionghoa yang masih terjaga.
Ya, kawasan Glodok memang merupakan surga kuliner di Jakarta. Sayangnya nih, tak semua orang bisa menikmati kuliner di sana, karena mayoritas menggunakan daging babi.
Namun kalau Anda mau bersusah-susah sedikit, coba masuk ke Gang Gloria di Jalan Pancoran, Glodok. Masuk terus sampai ke ujung, Anda akan menemukan satu pujasera dengan konsep terbuka yang cukup sederhana.
Di sana, ada sekitar sembilan sampai belasan penjaja makanan aneka rupa. Tak semua halal, tapi tiga makanan ini tentu saja halal.
Ketiga makanan halal nan lezat itu adalah Kari Ayam Kari Lam, Mie Kangkung Si Jangkung, dan Cakwe Medan Gang Gloria. Mari kita mulai bercerita tentang rasanya satu-persatu.
Baca Juga: Pianis Reza Syafri Gelar Konser Bertajuk Romantic Schizoprenic
1. Kari Ayam Kari Lam
Kari Lam sudah ada sejak 1973 di Gang Gloria, Jakarta. Sang pemilik, Akiong, adalah orang yang memasak sekaligus melayani pelangganan.
Akiong sudah cukup sepuh, tapi gerakan tangannya saat meracik Kari Lam seperti sebuah tarian berulang-ulang yang sudah ia hafal bahkan jika dilakukan sambil memejamkan mata.
Rasa Kari Lam sangat istimewa karena racikan kuah santan khas keluarga Cina - Medan, yang di sebut mlekoh. Betul saja, rasanya ringan, tidak medok atau bikin enek.
Asyiknya lagi, Akiong cukup dermawan dengan memberikan suwiran daging ayam yang dipotong besar-besar. Pengunjung juga dapat memilih tambah nasi atau hanya menggunakan bihun.
Tapi karena porsinya cukup besar, 'PR' juga kalau harus dimakan dengan nasi.
Sudah tiga dekade lebih berdiri, cita rasa Kari Lam, katanya, tidak pernah berubah. Itu terbukti dari kembalinya para pelanggan lama yang tak lain dan tak bukan dulunya warga Glodok dan kemudian pindah ke tempat lain.
Semangkuk kari ayam dijual dengan harga Rp42 ribu. Selain ayam, Akiong juga menjual kari sapi dengan harga semangkuk Rp47 ribu.
"Harga pada (tahun) 2000-an memang melonjak tajam. Padahal dulu sebelum krisis moneter harganya tak sampai Rp2.000," kata Akiong.
Namun dengan harga tersebut, Anda bisa mencicipi kuah kari yang legendaris dan halal. Sepadan, kan!
2. Mie Kangkung Si Jangkung
Geser sedikit ke arah kanan dari kedai Kari Lam, ada Mie Kangkung Si Jangkung yang sama legendarisnya. Bahkan selidik punya selidik, ini adalah salah satu makanan favorit Presiden Soeharto dulu.
Itu terungkap dari mulut salah satu pekerja di kedai Mie Kangkung Si Jangkung lho. Empat komponen utama dari mie kangkung ini adalah mie, kangkung, suwiran ayam, dan kuahnya.
Mie dari mie kangkung dibuat secara pribadi dan itu salah satu letak keistimewaannya. Sementara kangkung, ya sama seperti kangkung-kangkung lain yang hijau dan bergizi.
Untuk suwiran ayam, ini juga tak kalah istimewa. Suwiran ayam di sini benar-benar ayam dan bukan potongan-potongan tulang ayam.
Untuk kuah, rasanya manis dan kental karena ada tambahan sagu. Mie Kangkung Si Jangkung ini ya, pokoknya enak banget.
Mie Kangkung Si Jangkung dipatok dengan harga Rp30 ribu per porsi.
3. Cakwe Gang Gloria
Ini makanan penutup yang pas. Letak kedainya di antara kedai Kari Lam dan kedai Mie Kangkung Si Jangkung.
Kedai ini menjual cakwe dan kue bantal yang disajikan dalam kondisi sudah dipotong-potong.
Bukan dengan saus berwarna merah muda, cakwe ini disajikan dengan saus berwarna bening yang asam. Harganya? cukup rogoh kocek Rp3.500 saja.
Itulah tiga makanan halal yang legendaris di Gang Gloria, Glodok, Jakarta Barat yang bisa Anda cicipi bersama keluarga, saudara atau teman-teman.