Suara.com - Anda mungkin sudah ‘menyingkirkan’ makanan-makanan berat yang potensial membuat berat badan Anda sulit turun, nasi putih misalnya. Tapi, Anda kemungkinan lengah untuk menyingkirkan makanan yang jadi menghambat kesuksesan diet.
Berikut ini jenis makanan yang bisa menggagalkan diet Anda dengan cepat, dan apa yang harus makan sebagai gantinya dikutip dari Meet Doctor.
Makanan yang mengandung pengemulsi
Emulsifier banyak digunakan pada makanan olahan, seperti es krim, mayones, margarin, cokelat, produk roti, dan sosisi. Emulsifier merupakan bahan kimia yang membantu menyatukan bahan yang tidak dapat dicampur dengan baik (misalnya minyak dan air).
Pengemulsi juga membuat makanan terlihat menarik dan tahan lama. Studi yang dilakukan pada tikus, bila dimasukkan ke dalam tubuh, zat pengemulsi dapat mengubah bakteri usus, memicu peradangan dan meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.
Baca Juga: Stres Hilang, Netizen Jadikan Banjir Bahan Bercandaan
Pengemulsi umum meliputi, lesitin, mono dan di-gliserida, ester poligliserol, ester sorbitan, ester PG, dan ester gula.
Ganti makanan yang mengandung pengemulsi dengan makanan yang belum mengalami proses seperti buah dan sayuran segar, telur, kacang polong, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Makanan dengan MSG
Monosodium glutamat (MSG) adalah penambah rasa yang sangat adiktif yang biasa digunakan dalam makanan cepat saji, mie instan, daging olahan, dan banyak lainnya.
Sebuah studi di Cina menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang ber-MSG secara teratur dapat meningkatkan berat badan, serta memicu banyak masalah kesehatan lainnya.
Pada studi tersebut, responden yang menggunakan MSG paling banyak dalam masakan mereka, hampir tiga kali lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan, daripada mereka yang tidak memakainya. Bahkan yang menakutkan, peningkatan risiko obesitas tidak tergantung pada aktivitas fisik dan total kalori yang dikonsumsi.
Baca Juga: Aktris Porno Mau Bongkar Perselingkuhannya dengan Donald Trump
Kondisi terkait MSG lainnya meliputi fibromyalgia, hati berlemak dan toksisitas hati, gula darah tinggi, asma, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, gangguan otak neurologis, gangguan pencernaan, dan sindrom metabolik.