Koleksi Tenun Kalimantan Curi Perhatian di NYFW 2018

Kamis, 15 Februari 2018 | 20:15 WIB
Koleksi Tenun Kalimantan Curi Perhatian di NYFW 2018
Koleksi Tenun Kalimantan di New York Fashion Week 2018. (Dokumentasi Vivi Zubedi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Indonesia kembali berkibar di kancah Internasional. Kali ini, desainer busana muslim Vivi Zubedi berhasil menghipnotis ratusan tamu yang hadir memenuhi panggung utama NYFW yang diselenggarakan pada hari Minggu lalu.

Vivi merupakan satu-satunya desainer Indonesia yang memamerkan koleksinya di ajang fesyen paling bergengsi di kota New York. Pada tahun-tahun sebelumnya, nama Anissa Hasibuan-lah yang mewakili Indonesia di NYFW sebelum terjerat kasus First Travel.

Koleksi Tenun Kalimantan di New York Fashion Week 2018. (Dokumentasi Vivi Zubedi)

Mengusung tema Urang Banua, 34 koleksi teranyar desainer asal Kalimantan inu terdiri dari abaya yang terbuat dari tenun khas Kalimantan yakni sasirangan dan pagatan yang dipadukan dengan topi bergaya bisbol yang hit di Amerika.

Baca Juga: Anies Ingin Jakarta Bebas Narkoba, Human Trafficking, Prostitusi

Koleksi Tenun Kalimantan di New York Fashion Week 2018. (Dokumentasi Vivi Zubedi)

Vivi memang bertekad mempertahankan warisan budaya kain Kalimantan melalui koleksi teranyarnya ini. Selain itu juga didorong oleh rasa prihatin Vivi terhadap kehidupan para perajin kain sasirangan dan tenun pagatan yang masih jauh dari kata sejahtera.

"Jika keadaan ekonomi seperti itu terus berlangsung, saya khawatir kelak warisan budaya kita sedikit demi sedikit akan punah. Logikanya, untuk apa bertahan pada hal-hal yang tidak memberikan kesejahteraan hidup? Pasti akan berpalinglah dari sana, lalu menggeluti jalan lain yang memberikan mereka kesejahteraan," ujar Vivi pada Suara.com.

Koleksi Tenun Kalimantan di New York Fashion Week 2018. (Dokumentasi Vivi Zubedi)

Melalui ajang NYFW, Vivi optimis dapat mempopulerkan keindahan kain Borneo tak hanya di Indonesia tapi juga mancanegara. Ia pun berharap bisa mendapatkan banyak buyer untuk membantu perekonomian pengrajin tenun di Kalimantan.

Baca Juga: Gerindra Tolak Dana Pensiun Dipakai untuk Membangun Infrastruktur

"Jika mata dunia bisa menerima karya ini, kenapa mata nasional tidak bisa? Ini kan sebuah kebanggaan untuk kita sebagai bangsa Indonesia. Saya berharap kesempatan memamerkan koleksi di ajang bergengsi ini bisa membantu mengangkat citra kain tenun Kalimantan di mata dunia dan membantu para pengrajinnya," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI