Lima Desainer Modest Indonesia Tampil di Fashion Scout London

Rabu, 14 Februari 2018 | 20:51 WIB
Lima Desainer Modest Indonesia Tampil di Fashion Scout London
Desainer Modest Indonesia di Fashion Scout London. (suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri fesyen tanah air kembali unjuk gigi di kancah internasional, dibuktikan dengan lolosnya lima desainer Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) dalam ajang Fashion Scout London Fashion Week Autumn/Winter 2018.

Lima desainer tersebut adalah Jeny Tjahyawati, Lia Afif, Aisyah Rupindah Chan, Ratu Anita Soviah, dan Tuty Adib. Kelima desainer tersebut lulus kurasi dan dibawa oleh House Of MEA yang merupakan agensi para desainer berbakat baik dari Asia maupun Timur Tengah.

Terinspirasi dari bunga Loppo, desainer Jeny Tjahyawati akan memamerkan koleksi yang indah, modern, elegan, dan bernuansa etnik.

"Saya akan membawa bunga Loppo yang artinya bunga besar lewat tenun Sulawesi Selatan," kata Jenny dalam acara konferensi pers keberangkatan menuju London di Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Baca Juga: Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Terbaru Masih dalam Persiapan

Rincian koleksi Jenny meliputi bordir, manik-manik, swarowsky dengan bentuk siluet A, hingga pola 3D.

Desainer Modest Indonesia di Fashion Scout London. (suara.com/Risna Halidi)

Sementara desainer Ratu Anita Soviah akan membawa koleksi dari brand pribadinya, Lentera. "Saya membawa kain jumputan dari Palembang dengan pewarnaan alam seperti dari kulit jengkol, mangga, kunyit, jahe yang dibuat selama tiga bulan," ucap Ratu dalam kesempatan yang sama.

Warna-warna pastel menjadi pilihan Ratu karena memiliki kesan alam klasik dan alami.

Desainer lain yaitu Lia Afif, akan menampilkan koleksi natural dan elegan lewat busana muslim bertema Dhandaka Turqa yang merupakan gabungan bahasa Sanskerta dan Inggris.

Baca Juga: Punya Istri Secantik Ini Kok Fachri Albar Tega Pakai Narkoba

Dhandaka berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya puisi sedangkan Turqa adalah bahasa Inggris yang merupakan turunan dari Turquoise.

Koleksi tersebut mengangkat kain batik Trenggalek yang yang bercerita tentang budaya keaslian dan warisan nenek moyang

Adapun desainer Aisyah Rupindah Chan akan mengangkat tema Sikok dengan koleksi busana syar'i bergaya elegan dan feminin.

"Saya mengangkat batik Jambi dengan judul Sikok yang artinya satu. Looks yang akan ditampilkan adalah victorian looks dengan dominan warna peach dan abu," timpal Aisyah.

Desainer Modest Indonesia di Fashion Scout London. (suara.com/Risna Halidi)

Desainer terakhir, Tuty Adib, membawa tema Basiba atau busana traditional dari Minangkabau, Sumatera Barat.

Busana muslim bergaya ready to wear ini menampilkan gaya elegan dan up to date. Siluet yang ditampilkan memiliki detil beads dan handcraft. "Saya tidak hanya ingin membawa tenun tapi membawa inspirasi lewat Basiba sebagai kekayaan busana masyarakat Indonesia," ujar Tuty.

Nantinya, koleksi-koleksi tersebut akan tampil dalam ajang Fashion Scout London pada 16 Februari 2018 di Freemansons Hall 60 Great Quenn Street, London, Inggris.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI