Zaman Belanda, Indonesia Penghasil Kopi Terbesar Dunia, Sekarang?

Rabu, 14 Februari 2018 | 08:48 WIB
Zaman Belanda, Indonesia Penghasil Kopi Terbesar Dunia, Sekarang?
Ilustrasi kopi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Biji kopi asal Indonesia cukup diakui di dunia Internasional, bahkan beberapa kedai kopi internasional menggunakan biji kopi asal Indonesia yang beragam dan memiliki rasa akhir yang unik.

Namun sayangnya menurut Ketua Umum Komunitas Koperasi Kopi Indonesia (KOKOPI), Ronald Fredriek Rivelino Suprapto, Indonesia hanya menempati posisi empat dunia sebagai negara penghasil kopi terbesar setelah Brazil, Columbia dan Vietnam.

Padahal, kata dia, kopi Indonesia pernah menjadi nomor satu di dunia pada 1732 atau sekitar 300 tahun lalu.

"Secara geografis, Indonesia memang nomor satu sejak zaman Belanda. Setelah Belanda pergi sampai sekarang, kita nggaak pernah lagi nomor satu. Pertanyaannya, pertama, kenapa mesti di zaman Belanda kita menjadi nomor satunya? Apa sekarang kita nggak bisa?" ujar Ronald kepada Suara.com, Selasa (13/2/2018).

Baca Juga: Jelang Menikah, Chef Aiko Berikan Ini Pada Wajahnya

Komunitas Koperasi Kopi Indonesia (KOKOPI). (Suara.com/Firsta Nodia)

Tak hanya posisi yang merosot sebagai penghasil kopi di dunia, Ronald juga menyoroti kesejahteraan petani kopi yang dinilainya masih harus berjuang untuk hidup lebih sejahtera.

Padahal, lanjut dia, menurut dari data ICO (International Coffee Organization), pertumbuhan konsumsi kopi di Indonesia lebih besar daripada dunia, yakni delapan persen dibandingkan dengan enam persen.

Beranjak dari kondisi itulah Owner Join Kopi, Argo Ponco Baskoro mendorong Indonesia sebagai penghasil kopi terbesar di dunia. Menurutnya pemerintah harus bersinergi dengan petani kopi dan pengusaha kopi agar penjualan kopi semakin meningkat.

"Kami berharap banyak kepada Presiden RI, Pak Jokowi, bahwa sekarang ini pergerakan komunitas kopi sudah luar biasa. Kami ingin agar Pemerintah ke depannya membantu dengan membuat kebijakan yang mendukung petani kopi. Dan yang paling penting, jangan lagi diizinkan ekspor kopi melebihi dari 80 persen," tambah Argo.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Periksa 8 Penyebab Sering Kesemutan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI