Suara.com - Mendekati Imlek, komunitas Jakarta Food Traveler (JFT), mengajak Suara.com, untuk mengunjungi beberapa kawasan pecinan di Jakarta. Bukan cuma itu, situs-situs masa peninggalan masyarakat Tionghoa yang masih berdiri hingga saat ini, juga tak ketinggalan untuk disambangi.
Kali ini, suara.com bersama peserta tur dan beberapa jurnalis lain berkesempatan untuk mengikuti tur yang dibuat JFT pada awal Februari lalu.
Ira Lathief, sebagai salah seorang pendiri JFT, sekaligus pemandu perjalanan hari itu, bukan cuma mengenalkan tempat-tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu masa kejayaan masyarakat Tionghoa di Jakarta saja, tapi juga kuliner khas yang ada dan masih diminati hingga saat ini.
Salah satu kawasan Pecinan yang kali ini kami datangi ialah daerah Glodok - Petak Sembilan. Gang-gang kami masuki, mulai dari Gang Gloria yang terkenal hingga Gang Kali Mati. Deretan jajanan dan kuliner kaki lima yang sebagian besar merupakan makanan nonhalal ini memadati sisi kanan dan kiri jalan.
Aroma berbagai macam khas masakan menyeruak, seakan menggoda siapapun yang melewatinya. Nah, berikut beberapa jajanan kaki lima yang tak boleh Anda lewatkan saat mengunjungi kawasan Pecinan di Glodok-Petak Sembilan, yang Suara.com rangkum untuk Anda.
1. Pioh
Makanan unik pertama yang bisa dengan mudah Anda temui adalah Pioh Tauco. Makanan ini terbuat dari bahan dasar daging dan kaldu penyu atau bulus. Tersedia pioh tauco dan pioh tim yang dibedakan dari jenis kuahnya.
Seperti namanya, pioh tauco menggunakan tauco atau fermentasi kedelai sehingg terasa lebih gurih. Sedangkan pioh tim memiliki kuah yang lebih bening. Saat dimakan, daging bulus akan terasa kenyal dan lembut.
Baca Juga: Kucing Ini Berhasil Bimbing Dua Lelaki Keluar dari Hutan
Makanan ini dijual Rp50 ribu satu porsi, mengingat daging penyu dijual dengan harga yang cukup tinggi, yakni sekitar Rp75 ribu perkilonya. Tapi harga itu sepertinya setimpal dengan khasiat yang Anda dapat. Sebab, memakan daging bulus dipercaya dapat mengencangkan kulit dan payudara.