Suara.com - Cryotherapy atau terapi cryo, merupakan metode penurunan berat badan terbaru yang membuktikan bahwa proses peluruhan lemak tak lagi bergantung pada suhu panas, tetapi juga pada suhu dingin.
Seperti dilansir dari Womens Health Magz, terapi cryo sudah mulai banyak ditawarkan di beberapa klinik pelangsingan di Amerika. Terapi ini diklaim bisa membakar 500-800 kalori selama 3 menit dengan berada di ruangan khusus dengan suhu minus 120 derajat celcius.
Di dalam ruangan khusus, tubuh akan terpapar uap ekstra dingin selama beberapa menit. Teorinya, suhu dingin akan menipu tubuh untuk mengira ada bahaya kedinginan.
Selama beberapa saat, otak kemudian akan menyuruh tubuh mengalirkan darah ke bagian organ penting sebagai perlindungan, yang menyebabkan kalori banyak terbakar. Demikian dikatakan John Hoekman, CEO dan pendiri Quick Cyro di New York City.
Baca Juga: Gagal ke Final, Pelatih PSMS: Persija Lebih Baik, Selamat
Tapi, benarkah efektif?
Penelitian berbeda memang menunjukkan bahwa berada dalam suhu sangat dingin selama beberapa waktu memang bisa membakar kalori. Alasannya, karena saat suhu dingin, tubuh akan bekerja keras menaikkan temperatur tubuh dan hal ini justru akan membuat tubuh membakar kalori lebih banyak.
Meski begitu, menurut Brian Quebbemann, MD, direktur medis dari The N.E.W Program, tidak ada bukti ilmiah bahwa efek tersebut bersifat jangka panjang. "Belum ada studi ilmiah bahwa tiga menit melakukan terapi cryo akan berdampak pada penurunan berat badan jangka panjang," katanya.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity ini menyebutkan bahwa melakukan terapi cryo selama 6 bulan tidak menimbulkan perubahan pada lemak tubuh, bahkan meski dikombinasikan dengan latihan aerobik moderat.
Berbanding terbalik dengan hasil studi di atas, beberapa pelanggan justru merasakan efek puas setelah melakukan terapi cryo ini.
Baca Juga: Intip Pose Seksi Eva Celia, Nggak Kalah dari Sophia Latjuba!