Meski cenderung dinilai sebagai kegiatan ilmiah, Asian Waterbird Census juga tak luput dari sifat rekreasi. Masyarakat bisa menikmati keasrian pulau berstatus cagar alam sambil memantau keindahan dan aktivitas unik burung-burung air.
Salah satu pemandangan khas dari aktivitas ini adalah menyaksikan kawanan Kuntul dan Bangau bertengger di atas jejeran mangrove.
Nantinya, data hasil pengamatan bersama ini akan dihimpun dan dipublikasi dalam bentuk cetak melalui buku Waterbird Population Estimates atau dapat diakses oleh publik secara online di wpe.wetlands.org.
"Dengan begitu, masyarakat umum dapat mengetahui estimasi populasi berbagai jenis burung air secara global, ataupun estimasi populasi di tiap negara," tutur Ferry.
Baca Juga: Kapal Tersapu Ombak, 2 ABK 3 Hari Mengapung di Kepulauan Seribu