Menelusuri Sejarah Sate Kerbau, Simbol Toleransi di Kota Kudus

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 19 Januari 2018 | 11:05 WIB
Menelusuri Sejarah Sate Kerbau, Simbol Toleransi di Kota Kudus
Inilah sate kerbau khas Kota Kudus. ( Foto: Dok. Hotel Santika Premiere ICE - BSD City )
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mendengar kata Sate mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Kuliner satu ini dapat ditemui di seluruh penjuru nusantara.

Namun, apabila mendengar Sate Kerbau, tentu saja identik dengan kota Kudus. Ya, kota yang dikenal sebagai kota industri kretek ini terkenal dengan kuliner khas Sate Kerbau.

Kuliner ini cukup menarik perhatian masyarakat, karena tidak seperti lazimnya sate yang terbuat dari daging sapi, kambing, atau ayam.

Dilansir dari beberapa sumber, pada zaman dahulu masyarakat di sekitar area kota Kudus banyak menganut agama Hindu dan sapi merupakan hewan suci yang tidak boleh disembelih maupun dimakan bagi penganut agama tersebut.

Ketika masuknya Islam di kota ini yang disebarkan oleh Sunan Kudus, ia melarang pengikutnya untuk menyembelihan dan mengonsumsi sapi pada saat Hari Raya Idul Adha untuk menghormati pemeluk Agama Hindu dan menggantinya dengan kerbau.

Sejak saat itu olahan daging kerbau bermunculan, salah satunya adalah Sate Kerbau yang menjadi kuliner khas kota Kudus. Hal ini merupakan salah satu simbol toleransi antar umat Beragama pada waktu itu.

Apabila tidak sempat berkunjung ke kota Kudus, tidak perlu khawatir tidak dapat mencicipi kuliner khas Kudus ini. Mengapa? Karena Sate Kerbau juga dapat Anda temui di Hotel Santika Premiere ICE – BSD City.

Hotel berbintang 4 yang terletak di kawasan Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD ini menyajikan Sate Kerbau sebagai rekomendasi dari Chef bulan ini dengan tampilan menarik dan menggugah selera.

Bila Anda tertarik untuk mencicipinya, Sate Kerbau yang disuguhkan oleh Hotel Santika Premiere ICE - BSD City ini dibanderol seharga Rp 85.000,- nett per porsi.




BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI