Suara.com - Bau badan lelaki yang melekat pada pakaiannya rupanya bisa membantu mengurangi stres pada perempuan yang adalah kekasihnya, demikian hasil sebuah penelitian terbaru di Kanada seperti yang diwartakan Tech Science pekan ini.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology pada 3 Januari lalu itu digelar oleh sejumlah ilmuwan dari University of British Columbia, Kanada.
Tujuan penelitian ini sederhana saja, yakni untuk mengetahui efek psikologis dari mencium bau pakaian yang dikenakan oleh kekasih dan yang dikenakan oleh orang asing.
Dalam studi itu para peneliti melibatkan 96 pasang kekasih heteroseksual. Para lelaki diminta untuk mengenakan baju kaus selama 24 jam. Mereka diminta tak menggunakan minyak wangi pada tubuh atau pakaian mereka.
Selain itu para lelaki juga diminta tak merokok atau mengonsumsi makanan yang bisa mempengaruhi bau badan mereka. Setelah 24 jam, kaus mereka dikumpulkan dan disimpan di lemari pendingin agar aromanya tak segera hilang.
Di tahap berikutnya, para ilmuwan mengambil dua lembar kaus dan menyerahkannya kepada sukarelawan perempuan untuk dibaui. Kaus pertama bisa milik kekasih sang perempuan atau orang asing, sementara kaus kedua adalah kaus baru yang belum dikenakan.
Para peneliti tak memberi tahu para perempuan, kaus milik siapa yang mereka cium.
Adapun perempuan dipilih sebagai objek studi, demikian kata para ilmuwan, karena memiliki indera penciuman lebih baik dari lelaki.
Lebih lanjut, di tahap ketiga, para peneliti meminta para perempuan untuk menjalani sebuah tes yang bertujuan untuk memicu stres. Tes tersebut berupa wawancara kerja dan mengerjakan soal matematika.
Kemudian para relawan diukur tingkat stresnya oleh para peneliti. Sampel ludah mereka juga diambil untuk mengukur jumlah kortisol, hormon yang berhubungan dengan tingkat stres.
Hasilnya sungguh mengejutkan. Perempuan yang mencium kaus milik kekasihnya diketahui lebih tenang dan kurang stres sebelum dan sesudah menjalani tes. Mencium bau badan kekasihnya berhubungan dengan rendahnya jumlah hormon kortisol pada darah perempuan.
Selain itu, perempuan yang mencium aroma baju kekasihnya dan berhasil mengenali aroma tubuh kekasihnya pada pakaian itu akan memiliki jumlah kortisol yang jauh lebih rendah lagi.
Tetapi efek sebaliknya akan dirasakan ketika mencium bau badan orang asing. Penelitian itu menunjukkan bahwa perempuan yang mencium aroma tubuh orang asing akan memiliki jumlah kortisol lebih tinggi atau mengalami stres yang lebih besar ketika menjalani tes.
Para peneliti menduga efek ini disebabkan karena manusia takut pada orang asing, lebih khusus lagi pada lelaki asing.
Bau Badan Lelaki Bisa Redakan Stres Kekasihnya
Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 13 Januari 2018 | 07:15 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Profil Mongol Stres, Komika yang Singgung soal Moral di Hadapan Wapres Gibran
19 Februari 2025 | 17:54 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 14:30 WIB
Lifestyle | 14:27 WIB
Lifestyle | 14:12 WIB
Lifestyle | 13:46 WIB
Lifestyle | 13:42 WIB
Lifestyle | 13:37 WIB
Lifestyle | 13:36 WIB