Suara.com - Anda mungkin berpikir, sperma Anda adalah 'perenang' yang tak terkalahkan. Tapi tahukah jika apa yang Anda makan, minum, dan bahkan bagaimana Anda berolahraga dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk memiliki anak?
"Asumsinya adalah bahwa lelaki membuat begitu banyak sperma setiap hari sehingga rasanya tidak akan menjadi masalah mengenai apa yang mereka lakukan. Tapi kita mulai menyadari bahwa bukan itu masalah sebenarnya," jelas Alice Domar, MD, asisten profesor OBGYN dan Biologi Reproduksi di Harvard Medical School.
Ya, meskipun bukan Anda yang mengalami kehamilan, sperma Anda memiliki setengah genetik untuk keturunan Anda. Nah, berikut adalah 'pembunuh' sperma teratas, hindari dan lakukan gerakan kecil ini untuk sperma yang lebih sehat dan lebih banyak, dilansir dari Mens Fitness.
1. Terlalu Sering Bersepeda
Alasannya, testis yang menggantung saat bersepeda bisa membuat sperma berada pada suhu 96 derajat Fahrenheit (2,8 derajat lebih dingin dari tubuh Anda).
"Bersepeda menekan testis dan sperma yang bisa membuat Mr. P terlalu panas. Tekanan yang berkepanjangan di kursi sepeda ini juga berpotensi merusak arteri dan vena reproduksi," jelas Domar.
2. Berendam di Bak Air Panas
Berendam di bak mandi air panas memang dapat mengurangi nyeri otot setelah berolahraga lama atau membuat Anda bersemangat untuk bercinta.
Namun terlalu sering berada di dalam bak mandi air panas atau berada di ruang uap atau sauna, dapat membuat produksi sperma terlalu panas. Sama seperti bersepeda, kegiatan ini dapat meningkatkan suhu testis Anda.
3. Overdosis Kopi
Kafein dalam jumlah sedang memang bisa menghasilkan sperma yang baik, bahkan ini bisa membantu mereka berenang ke sasaran mereka lebih cepat. Tapi perlu diperhatikan jika terlalu banyak justru bisa membahayakan.
Batasi konsumsi kopi atau kafein tidak lebih dari dua sampai tiga cangkir kopi sehari dan itu termasuk minuman dan suplemen olahraga.
4. Usia yang Tak Lagi Muda
Ternyata lelaki juga memiliki jam biologis, bukan hanya perempuan yang memiliki waktu sulit hamil di usia empat puluhan.
"Usia seorang lelaki memiliki dampak yang sangat nyata pada kemampuannya untuk membuat perempuan hamil" kata Domar.
Bahkan, sperma di usia yang lebih tua juga terkait dengan kemunfkinan melahirkan seorang anak autisme dan skizofrenia.
"Kepedulian mulai meningkat untuk lelaki berusia di atas 40 tahun, dan ada dampak yang lebih signifikan pada lelaki berusia di atas 50 tahun," katanya.
5. Stres
Lelaki juga bisa mengalami stres saat mencoba menghasilkan anak. Usaha ini bisa memicu kecemasan mereka.
"Bagi lelaki, kesuburan dikaitkan dengan kejantanan dan seksualitas mereka" kata Domar.
Memang, sebuah survei baru-baru ini yang disponsori oleh Merck menemukan bahwa lebih banyak lelaki daripada perempuan, yang justru merasa stres dan tegang dalam hubungan mereka, saat mereka sedang mencoba program memiliki anak. Jumlahnya 42 persen versus 36 persen.