3. Saling memperlakukan dengan baik
Diane Spear, terapis pasangan di New York City mengatakan pasangan sering memperlakukan teman atau bahkan lebih banyak lagi orang dalam kehidupannya dengan sangat baik daripada memperlakukan pasangannya sendiri.
"Seberapa sering Anda berdebat dengan pasangan di restoran, tapi ketika pelayan datang ke meja, Anda bisa memberikannya senyuman? Mengapa hal serupa tak dilakukan terhadap pasangan?" tanyanya.
Resolusi ini menurut Spear, memberikan pemahaman bahwa kebaikan seharusnya tetap berjalan meski menghadapi perbedaan pendapat yang dialami semua pasangan.
4. Berbagi cerita masa lalu
"Buat poin untuk bertukar cerita tentang masa lalu Anda dan pasangan. Seperti Saat pertama kali berkencan, Anda bersemangat untuk berbagi dan mendengar cerita satu sama lain, karena rasanya senang mengetahui segala hal tentang pasangan dan benar-benar saling memahami," jelas Ryan Howes, psikolog di Pasadena, California.
Sayangnya kebiasaan ini, lanjut dia, sering beralih karena stres sehari-hari dan Anda maupun pasangan menjadi berhenti berbagi cerita. Untuk mencairkan kebekuan ini, Howes menyarankan membuat permainan untuk mengajukan pertanyaan paling menarik tentang masa lalu, dan Anda berdua bisa menjawabnya.
"Misalnya, apa mainan favorit Anda saat berusia 5 tahun? Seperti apa guru kelas tiga Anda? Siapa orang yang Anda taksir pertama kalinya?" terangnya memberi contoh.
Menurut Howes, saat memberi pertanyaan untuk memancing pasangan agar bercerita tentang masa lalunya, tidak perlu mempermasalahkan apa pertanyaanya. Yang terpenting justru dari situ, baik Anda maupun pasangan bisa saling memahami saat menyelami masa lalu masing-masing.
5. Saat tidak setuju, bicaralah bergiliran dan benar-benar mendengarkan
Marcia Naomi Berger, terapis pasangan di San Rafael, California menyarankan untuk menjadikan tahun depan sebagai tahunnya Anda lebih pintar tentang argumen.
"Ketika salah satu dari Anda menyatakan sudut pandang Anda, yang lain akan mengatakan apa yang dia dengar, lalu tanyakan apakah mereka berhasil melakukannya. Begitu pembicara pertama mengatakan 'ya,' yang lain harus menyatakan posisinya sendiri dan didengarkan," tuturnya.
Saat kondisi ini terjadi, lanjut Berger, bisa jadi Anda tergoda untuk mengajukan bantahan daripada benar-benar mendengarkan. Namun, perlu diingat bahwa mendengar bukan berarti Anda setuju.
"Teknik mendengarkan yang aktif sangat bermanfaat karena ini memupuk keintiman emosional. Bila kebanyakan pasangan benar-benar menginginkannya bukanlah untuk memenangkan sebuah argumen, tapi untuk merasa dimengerti," jelasnya.
Ingin Hubungan Lebih Bahagia? Lakukan Resolusi Ini di 2018
Rabu, 27 Desember 2017 | 21:15 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Galau Resolusi Tahun Baru Susah Tercapai? Simak Tips Jitu dari Ahlinya!
27 Juli 2024 | 11:44 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 13:16 WIB
Lifestyle | 13:12 WIB
Lifestyle | 12:56 WIB
Lifestyle | 12:52 WIB
Lifestyle | 12:48 WIB
Lifestyle | 12:46 WIB
Lifestyle | 12:42 WIB
Lifestyle | 12:40 WIB