Suara.com - Sumatera Barat dikenal dengan sejuta kulinernya yang lezat dan sudah mendunia. Bukan cuma Rendang, saat bertandang ke Ranah Minang, Anda akan sering melihat hidangan penutup yang segar bernama Cindua Langkok.
Namun jika Anda penasaran ingin segera mencicipi seperti apa rasa Cindua Langkok, tak perlu jauh-jauh datang ke Sumatera Barat, karena ada di Minangkabau's Week yang digelar di Anjungan Sumatera Barat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, hingga 1 Januari 2018.
Nama Cindua Langkok, diambil dari bahasa Minang yang berarti "Cendol Lengkap". Ya, berbeda dari cendol yang sering kita nikmati atau yang dikenal dengan es dawet, cendol khas Sumatera Barat ini punya isian lebih lengkap dan beragam seperti namanya.
Tak hanya itu, cendolnya pun terdiri dari dua warna, yakni hijau seperti cendol es dawet dan merah yang dibuat dari tepung sagu aren dan tepung beras, lalu diberi pewarna makanan yang berasal dari getah gambir sehingga berwarna merah.
Nah, penasaran mencicipinya, Suara.com pun langsung membelinya di gelaran Minangkabau's Week ini. Isiannya terdiri Ampiang alias beras pulut, dalam bahasa Minang disebut bareh puluik, yang ditumbuk hingga pipih.
Kemudian dimasukkan gula aren, yang telah diencerkan. Tak ketinggalan, cendol yang telah dimasak dengan santan, serta lopis atau lopi dan durian.
"Tapi, untuk lopis dan durian disajikan tergantung selera pemesan, mau ditambahkan atau tidak. Terakhir es serut yang diletakkan di atasnya," ujar Frida salah satu penjual Cindua Langkok.
Saat mencicipinya, rasa segar seketika memuaskan dahaga. Apalagi, saat disantap di siang hari yang terik. Selain dipenuhi rasa manis saat mencoba, ragam komposisi tadi seakan memberi kejutan tersendiri dalam mulut dengan tekstur yang berbeda-beda.
Cindua Langkok di gelaran Minagkabau's Week ini dijual seharga Rp15 ribu, sangat pas untuk Anda nikmati setelah puas berjalan-jalan mengitari anjungan di TMII. Coba Yuk!
Baca Juga: Rindu Tanah Minang? Yuk, ke "Minangkabau's Week" di TMII!