Suara.com - Berwisata ke pulau Dewata, Bali belum lengkap tanpa mencicipi makanan khas berselera. Salah satu yang patut dicoba adalah sup kepala ikan.
Seakan tak pernah habis menawarkan sensasi kelezatan olahan penganan dengan bumbu racikan yang khas, Sup kepala ikan memberi kesegaran dan gizi yang sangat baik untuk perkembangan tubuh.
Warung Be Sanur yang berlokasi di kawasan Renon, Denpasar, merupakan salah satu rumah makan terkenal yang menyajikan sup ikan khas Bali. 12 tahun sukses di kawasan itu, warung Be Sanur kini membuka cabang di Jl. Siligita, No. 99 B di Nusa Dua.
Sup ikan Be Sanur memang memiliki cita rasa yang khas. Dengan bumbu rempah hasil olahan penduduk setempat, kesegaran bahan yang digunakan menjadi kunci utama kelezatan.
Baca Juga: Wow, Kolaborasi Tanjidor dan Rebana Ini Mainkan Lagu Natal
Putu Andika Angga Putra, selaku pemilik cabang Nusa Dua mengatakan, bahan dasar sup ikan Be Sanur yang diolah diterima dari nelayan pada pagi hari. Kesegaran ikan sangat dibutuhkan agar tidak mudah memunculkan bau amis saat dimasak, apalagi diolah menjadi makanan berkuah.
"Kami menerima bahan (ikan) dari para nelayan yang sudah lama bekerjasama. Ikan yang digunakan biasanya adalah Bawal, Barakuda dan kakap merah. Tekstur dagingnya lebih padat dan tidak mudah hancur," kata Andika dalam keterangan pers yang diterima Suara.com.
Andika mengatakan, menu sup ikan Be Sanur termasuk kuliner lawas atau jadul karena resep yang dimiliki sudah ada sejak 1930.
Sepintas, menu olahan di warung Be Sanur tampak sederhana karena hanya disajikan bersama ikan goreng dan sambal, plus nasi putih. Sepaket pengunjung hanya mengeluarkan uang Rp35 ribu.
Baca Juga: Begini Kemeriahan Mal-mal di Jakarta saat Natal
Namun, begitu mencicipi sup dengan bumbu genap khas Bali, kelezatannya seolah melekat di lidah. Meski berbahan dasar ikan, namun tak ada rasa amis sedikit pun. Gurih, pedas, manis dan sedikit rasa asam menjadi satu.
Sebagai pelengkap, Be Sanur juga memiliki sambal untuk menemani pengunjung menyantap menu ikan. Berbeda dengan sambal kebanyakan di Bali, sambal yang disajikan berwarna gelap lantaran campuran terasi.
Namun inilah yang membuat pengunjung ketagihan. Menikmati ikan goreng yang sudah diolesi sambal, lalu menyeruput sup kepala ikan, sensasinya sudah barang tentu luar biasa. Tentunya menambah selera makan pengunjung.
Meski bernama sup kepala ikan, tak selalu dalam semangkuknya hanya ada kepala ikan. Biasanya, sup kepala ikan Be Sanur disajikan bersama mentimun yang lembut.
Keunikan Be Sanur adalah di saat banyak warung makan berlomba-lomba menawarkan ragam menu, Andika tetap konsisten dengan menu utamanya.
"Menu adalah sebuah pilihan. Saya yakin ikan itu universal dan diterima berbagai kalangan, dari kelas atas sampai supir dan tukang ojek. Kami juga berprinsip, pengunjung yang datang ke Be Sanur sudah punya pilihan tanpa bingung mau makan apa saat disodorkan daftar menu," katanya menjelaskan.
Andika juga lebih suka menyebut rumah makan Be Sanur sebagai warung meskipun properti dan luasnya layak disebut sebagai restoran. Jika bisa diungkapkan, Be Sanur merupakan kemewahan dalam kesederhanaan.