Desain industrial dengan sentuhan lokal begitu kentara ketika menu-menu Nusantara seperti Ayam Bakar Madu, Tempe Mendoan, Nasi Goreng Buntut hingga Sup Garang Asam mendarat di meja. Pasalnya penyajian dari menu-menu disini sangat modern. Untuk minumannya, Garry mengatakan Es Bunga Telang dan Es Tropis Cikini tak boleh dilewatkan ketika pengunjung berada di Paradigma Kafe.
Selain menu-menu tersebut, Rendang Daging Padang, Coto Makassar, Pati Bakar Bumbu Tangerang, Nasi Lengko, Pecel Pincuk Madiun, Karedok Sumedang, hingga Getuk Lindri, juga bisa Anda nikmati di restoran yang buka sejak pertengahan 2017 ini.
Selain memiliki sajian menu khas Indonesia, kafe ini juga kerap diramaikan komunitas seni kreatif. Garry mengatakan, pihak manajemen memang dengan senang hati mewadahi para komunitas untuk menyenggarakan acara di Paradigma Kafe.
Baca Juga: Nongkrong di Kafe yang Didirikan Novanto
"Kita memang memposisikan dirinya sebagai tempat punya makna kreatif, terbuka, hijau dan kita juga ingin membantu masyarakat yang ingin membuat event di sini. Misalnya bingung nggak punya wadah, bisa bikin disini," tandasnya.
Nah, yang tak boleh dilewatkan ketika mengunjungi kafe ini adalah mengabadikan diri lewat jepretan kamera. Pasalnya, Paradigma Kafe punya banyak spot favorit untuk berfoto, salah satunya taman di bagian depan kafe. Area ini juga bisa dijadikan untuk bersantai di tengah hiruk pikuk Kota Jakarta.
Bagaimana tertarik mengunjungi Paradigma Kafe?
Sekadar diketahui, kafe ini tak jauh dari pintu masuk Stasiun Cikini. Harga makanan dan minuman yang ditawarkan juga cukup terjangkau mulai dari Rp8.000-Rp75 ribu.
Simak lebih lengkapnya tentang Paradigma Kafe di video ini:
Baca Juga: Mencicipi Restoran Manado Agnez Mo