Jangan Sembarang Coba Diet "Water Fasting", Kalau Tak Mau Begini

Rabu, 20 Desember 2017 | 10:15 WIB
Jangan Sembarang Coba Diet "Water Fasting", Kalau Tak Mau Begini
Diet Water Fasting yang kontroversial (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah diet baru yang mengkhawatirkan menjadi perbincangan baru-baru ini. Diet ditulis di sosial media dengan #waterfast. Namun, jangan mencobanya, karena diet ini sangat berbahaya.

Saat menjalani diet "water fasting" atau "puasa air" yang kontroversial ini, Anda tidak makan sama sekali, satu-satunya yang boleh masuk ke mulut Anda hanyalah air. Meski diet seperti puasa memang banyak dilakukan saat ini, tapi diet baru ini membawa Anda sampai pada titik di mana berbatasan dengan kelaparan.

Broker real estate yang berbasis di New York, Elan Kels telah mencoba semua diet lain dan menemukan "water fasting".

"Idenya adalah, Anda bisa melakukannya selama Anda memiliki lemak di tubuh Anda, dan itulah yang memberi Anda energi," kata dia kepada New York Post.

Baca Juga: Lima Diet Populer Para Artis Ini Sebaiknya Anda Hindari, Mengapa?

Dia bermaksud tidak mengkonsumsi apapun, kecuali air selama 47 hari. Lima hari kemudian, dia menjelaskan, merasa sangat bersemangat dan fokus.

Namun, pada hari ke-28, dia bahkan tidak memiliki tenaga untuk bangun dari tempat tidur pada pagi hari dan memutuskan menyerah.

Meskipun tidak jelas dari mana asal diet yang tidak biasa ini, atau berapa lama seseorang harus melakukannya, ia berani melakukannya karena mengaku sudah mengumpulkan informasi di media sosial dengan lebih dari 17.600 postingan #waterfast di Instagram.

Namun, ini bukan sesuatu yang para ahli dianjurkan, dengan pekerja sosial klinis Joanne Labiner mengatakan kepada New York Post bahwa diet tersebut sebenarnya adalah bentuk makan yang tidak teratur.

"Ada banyak hal buruk tentang 'diet' ini. Untuk permulaan Anda hampir tidak memiliki vitamin dan mineral," kata kata ahli diet Jo Travers yang juga penulis The Low-Fad Diet.

Baca Juga: Menu Makanan di Pesawat Bisa Bikin Gagal Diet

"Kebanyakan vitamin larut dalam air dan tidak bisa disimpan sehingga Anda membutuhkannya secara teratur sepanjang hari. Jika tidak ada protein, yang berarti tubuh harus memecah otot agar bisa mendaur ulang asam amino ke dalam hormon dan enzim agar tetap hidup. Anda pada dasarnya akan merasa kelaparan dan itu datang dengan risiko kesehatan yang besar," jelas dia.

Travers menambahkan bahwa masalah utamanya adalah bahwa di media sosial diet ini disebut sebagai membersihkan atau detoks.

"Bahasa ini sangat menyesatkan karena 'membersihkan' atau 'detoks' sama sekali tidak berarti. Mereka memiliki perasaan positif terhadap diri mereka dan memiliki masalah kesehatan tapi sebenarnya ini adalah mitos," ujar dia lagi

Diet yang sehat disebut diet seimbang yang sehat, karena sehat dan seimbang. Sementara diet 'water fasting' tidak sehat dan seimbang sama sekali.

Spesialis ahli nutrisi dan gangguan makan Harley Street Rhiannon Lambert setuju bahwa diet ini pada dasarnya identik dengan kelaparan.

"Dengan adanya hubungan tidak sehat dengan makanan, pelaku diet akan cenderung kelaparan dan justru mendapatkan berat badan dalam jangka panjang," paparnya.

Lebih lanjut, Lambert mengungkapkan, ini karena ketika Anda menyangkal kalori yang dibutuhkan tubuh, metabolisme Anda akan melambat dalam upaya untuk menghemat bahan bakar kalori dan mungkin akan membuat fungsi tubuh menjadi terganggu.

"Pada akhirnya, jenis diet ini akan menyebabkan kekurangan gizi yang parah dan mungkin membuat Anda kehilangan otot rangka," tandasnya. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI