Brand Makanan Besar yang 'Gagal' di 2017 karena Berbagai Hal Ini

Selasa, 19 Desember 2017 | 15:01 WIB
Brand Makanan Besar yang 'Gagal' di 2017 karena Berbagai Hal Ini
Dua pekerja kedai kopi Starbucks di Singapura (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun ini penuh inovasi, termasuk di bidang kuliner. Namun, beberapa brand makanan 'gagal' di 2017 karena beberapa hal.

Masyarakat Indonesia dibuat terkejut dengan peluncuran inovasi terbaru dari brand ayam renyah asal Amerika Serikat, KFC, lewat Cho Chicks. Cho Chiks merupakan menu baru KFC yang menyajikan ayam khas KFC dengan saus cokelat.

Tidak lama setelah iklan tersebut beredar, masyarakat Indonesia, khususnya pengguna media sosial ramai 'mengolok' lewat gurauan atau meme.

Bahkan, ada yang dengan iseng 'menyinggung' KFC mengunggah foto ayam goreng yang dibanjur sirup Marjan. 

Baca Juga: Pingin Makanan Penutup Sehat? Kunjungi Amausaan Uji Matcha!

Di luar negeri, beberapa brand besar juga sempat mencuri perhatian, entah karena inovasi, respon, atau bahkan iklan yang mereka buat, namun mengalami kegagalan.

Berikut, kegagalan brand makanan besar di 2017 ini seperti dilansir dari Delish:

1. Papa John

Ketika John Schnatter alias Papa John menyalahkan penurunan penjualan pizza karena kepemimpinan Liga NFL yang buruk, tak lama dia mendapat pukulan balasan yang lebih besar dari yang diperkirakan.

Kekayaan bersih pribadinya turun hingga USD70 juta. Itu terjadi karena saham Papa John anjlok dan Schnatter, yang memiliki seperempat dari saham tersebut harus merasakan penurunan saham cukup telak.

Baca Juga: Makanan Ini Bikin Anda Semakin Lapar

Papa John memang banyak menampilkan iklannya selama pertandingan football di Liga NFL. Belum lama ini, liga tersebut dirundung masalah ketika salah satu pemainnya menolak berdiri tegak ketika Lagu Nasional Amerika Serikat dikumandangkan.

Menurut Schnatter, kejadian tersebut membuat jumlah orang yang membeli pizzanya menurun.

2. Burger King's

Pada bulan April lalu Burger King dan Google Home bekerja sama untuk sebuah iklan TV selama 15 detik. Di dalam iklan tersebut, seorang karyawan Burger King berkata, "Baiklah Google, apa itu Whopper Burger."

Hal tersebut menyebabkan setiap Google Home yang berada dalam jangkauan pendengaran, seperti yang ada di ruang keluarga orang-orang yang menonton iklan tersebut, misalnya langsung 'bekerja' mencari dan menampilkan Whopper Burger di layar televisi mereka masing-masing.

3. Starbucks

Siapa yang tak suka nongkrong di kedai kopi Paman Sam, Starbucks?

Kekacauan terjadi ketika akun @dailyfoodfeed mem-posting sebuah foto dari menu Matcha Pink Drink ke media sosial dengan tampilan yang sangat cantik.

Orang-orang dibuat penasaran dan ingin memesan menu serupa. Tapi sayang, apa yang mereka dapatkan ternyata tak sesuai ekspektasi. Warna pink di menu Matcha Pink Drink tidak secantik seperti diiklan. Dan Strabucks ramai-ramai dirundung di media sosial.

4. Oreo

Oreo telah meluncurkan varian rasa 'misterius' pada bulan Oktober 2017 lalu. Selama dua bulan sebelumnya, penggemar dibuat menebak-nebak rasa misterius apa yang akan Oreo luncurkan.

Tapi, ah, tidak seperti merek lain yang rasa misteriusnya benar-benar misterius, hampir semua orang sudah menduga Oreo akan meluncurkan varian Fruity Pebbles.

Mereka benar, tapi lebih mengecewakan daripada kenyataan ketika masyarakat tidak sulit untuk menebak rasa misterius tersebut.

5. Pepsi

Pepsi menggaet model Kendall Jenner dalam tayangan komersial mereka. Dalam sebuah iklan, Jenner mencoba menawarkan sekaleng pepsi kepada demonstran.

Seperti biasanya, pemirsa iklan merajuk ke Twitter dan mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap konsep iklan tersebut. Sampai akhirnya Pepsi mengalah, dan menarik iklan di pasaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI