Mengayuh Sepeda, Cara Mereka Raup Rupiah dan Ukir Prestasi

Sabtu, 16 Desember 2017 | 12:53 WIB
Mengayuh Sepeda, Cara Mereka Raup Rupiah dan Ukir Prestasi
Bidonesia, Komunitas kurir bersepeda yang beberapa kali berhasil meraih prestasi di tingkst internasional. (Foto: Bidonesia/Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Anggota Bidonesia Tersebar di Berbagai Daerah
Sejak 1,5 tahun berdiri, Niki menambahkan, Bidonesia telah memiliki 50 anggota di setiap kota. Kini tak hanya di Jakarta, anggota Bidonesia juga tersebar di Palu, Banjarmasin, Malang, dan Yogyakarta.

Dalam sehari, sambung dia, Bidonesia bisa menerima 50-70 orderan untuk diantarkan, meliputi sepatu, makanan, hingga dokumen.

"Kita batasin kalau makanan jaraknya maksimal 15 kilometer terutama corporate. Berat barang maksimal 5 kilogram," ujar lelaki berusia 24 tahun ini.

Meski kini telah banyak jasa pengantaran barang menggunakan ojek online, Niki dan anggota Bidonesia lainnya tak patah arang. Menurutnya, masih banyak masyarakat urban yang peduli untuk berkontribusi mengurangi kemacetan dan polusi sehingga memilih jasa kurir sepeda.

Niki pun punya cerita menarik saat mengantarkan barang di area perkantoran di SCBD Jakarta. Sepedanya sempat hilang ketika diparkir di pinggir jalan.

Padahal Niki mengaku sudah memposisikan sepedanya agar tidak mengganggu pejalan kaki yang lewat.

"Ternyata pas kita cari kemana-mana sepedanya disimpan security gedung. Alasannya mengganggu jalanan. Padahal parkir sepeda memang belum disediakan. Jadi memang Jakarta belum ramah dengan pesepeda," bebernya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI