Menghadiri tradisi minum teh di hari Natal
Setelah pertandingan sepak bola, para bangsawan berkumpul kembali di perkebunan untuk minum teh sore. Saat orang dewasa mengunyah sandwich scone dan selai, anak-anak kecil biasanya menambahkan hiasan ke pohon Natal, yaitu pohon cemara Norfolk yang ditebang di perkebunan, di White Drawing Room. Begitu menurut PopSugar.
Ikut tradisi menukar hadiah
Hanya karena mereka anggota kerajaan bukan berarti tidak memiliki selera humor. Menurut keponakan Ratu, Viscount Linley, setelah minum teh, suasana hati berubah menjadi "kegembiraan total" saat mereka bertukar hadiah, saling bercanda. Pangeran Harry pernah dikabarkan memberi neneknya topi mandi dengan ungkapan "Ain't life a b*tch" on it!"
Baca Juga: Siapa Perancang Busana Pengantin Meghan Markle-Pangeran Harry?
"Sorak sorai" di malam Natal
Saat makan malam Natal, para bangsawan memakai dasi hitam yang terdengar lebih formal. Saat itu, Ratu diketahui membacakan lelucon Natal dan menikmati koktail Dubonnet dan gin. Pelayan juga menuang brendi ceri dan sari buah yang dibuat di perkebunan.
Menghadiri dua kebaktian gereja
Keluarga bangsawan harus memenuhi panggilan bangun pagi keesokan paginya untuk menghadiri sebuah layanan pribadi pada pukul 9 pagi, ketika Ratu melakukan kebaktian, dan kemudian kembali ke gereja St. Mary Magdalena pada pukul 11 pagi. Tahun lalu, Pangeran George dan Putri Charlotte mencetak permen-permen.
Setelah dari gereja, para bangsawan kembali dan menyantap makanan utama mereka, kalkun panggang, dan puding Natal. Begitu menurut mantan koki kerajaan, Darren McGrady.
Baca Juga: Tas RP9 Juta seperti Dipakai Meghan Markle Ludes Terjual
Mendengarkan pidato Ratu