Suara.com - Kabupaten Bantaeng merupakan sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Pada 2008, Bantaeng tergolong daerah tertinggal.
Sebagian besar masyarakatnya masih belum memahami pentingnya hidup bersih dan sehat, sehingga turut berkontribusi pada Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan yang cukup tinggi dan sederet penyakit lainnya.
Hingga akhirnya Bantaeng dipimpin oleh HM. Nurdin Abdullah yang mempercantik Bantaeng tak hanya dari segi keindahan kota tapi juga mempertimbangkan pola hidup masyarakatnya menjadi lebih sehat. Salah satu program andalan Nurdin dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan penyakit akibat lingkungan di Bantaeng adalah Brigadir Siaga Bencana (BSB) 119.
BSB, kata Nurdin, memberikan pelatihan kepada masyarakat agar terampil memberikan penanganan pertama dalam kejadian tertentu, seperti saat kecelakaan lalu lintas, evakuasi bencana alam, hingga cara memompa jantung.
Hingga saat ini sudah ada sekitar 2000-3000 kader atau masyarakat yang memiliki kemampuan pemberian penanganan pertama. BSB juga menyiapkan call center untuk bantuan dokter dan perawat yang akan datang berkunjung melihat kondisi pasien dan memberi rujukan ke puskesmas atau RS terdekat.
"Layanan ini 24 jam, kita pisahkan dari UGD jadi berdiri sendiri. Alhamdulillah sekarang dari sisi kesehatan masyarakat sudah terbiasa dengan layanan itu. Kalau ada yang sakit dan kecelakaan, cukup menelepon 119. Respon 20 menit, dokter dan perawat sudah sampai," ujar Nurdin pada penganugerahan BRAND’S Health Awards 2017 ‘Mewujudkan #GenSehatCerdas di Indonesia’ di Jakarta, belum lama ini.
Seluruh fasilitas ini, kata Nurdin, bisa dinikmati masyarakat Bantaeng tanpa dikenakan biaya. Efektivitas program BSB, kata dia, terlihat dari Angka Kematian Ibu yang menjadi 0 dan rendahnya angka kematian anak akibat diare yang dulu menjadi PR bagi pemerintah Bantaeng.
"Bantaeng tergolong daerah yang Angka Kematian Ibu cukup tinggi, angka kematian akibat penyakit lingkungan juga cukup tinggi. Tapi syukur Alhamdulillah sekarang bisa ditekan menjadi nol sejak adanya program Brigadir Siaga Bencana ini. Kami juga jarang mendengar anak-anak yang meninggal karena diare," tambah dia.
Selain menginisiasi program BSB 119, Nurdin juga menggalakkan program Sabtu Menanam sebagai langkah penghijauam dan Jumat Bersih. Pantai-pantai yang sebelumnya kotor direvitalisasi sebagai pusat kebugaran.
"Dulu pantai di Bantaeng dijadikan wc terpanjang di dunia. Kami coba benahi agar daerah yang kumuh dan gersang bisa dicintai oleh masyarakatnya dan membuat pola hidup mereka berubah," tambah dia.
Atas dasar kegigihannya membangun Bantaeng, telah mengubah posisi kabupaten yang semula termasuk di dalam daerah tertinggal menjadi tempat studi banding bagi 104 kabupaten dan kota lainnya. Nurdin juga dipilih sebagai Inspirational Local Leader dalam BRAND’S Health Awards 2017, atas upayanya mencanangkan program-program inovatif untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat Bantaeng.