Perempuan Lebih Pikirkan Penilaian Orang Lain, Ini Faktanya!

Selasa, 05 Desember 2017 | 08:38 WIB
Perempuan Lebih Pikirkan Penilaian Orang Lain, Ini Faktanya!
Ilustrasi seorang perempuan tak nyaman ketika penampilannya menjadi bahan pembicaraan rekan-rekan kerjanya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rata-rata perempuan menghabiskan empat bulan dari seluruh hidupnya untuk memikirkan pakaian yang akan dikenakannya setiap hari. Ya, survei terkini yang dilakukan Totaljobs menemukan bahwa setiap hari perempuan bisa menghabiskan waktunya selama 14 menit untuk membuka lemari dan menjajal pakaian terbaik yang akan dikenakannya untuk beraktivitas.

Jika seseorang berusia 47 tahun, maka 119 hari dalam hidupnya dihabiskan di depan lemari pakaian.

Tuntutan para kaum hawa untuk tampil sempurna setiap harinya membuat mereka terkungkung dalam pemilihan pakaian. Bahkan 76 persen dari responden yang disurvei merasa sulit untuk memutuskan pakaian yang sesuai saat akan pergi kerja setiap harinya.

"Hanya di bawah 50 persen dari mereka yang disurvei mengakui bahwa mereka tidak memiliki aturan berpakaian yang wajib untuk dipatuhi, justru membuat keputusan mereka memilih pakaian semakin sulit," ujar David Clift, Direktur SDM di Totaljobs dilansir Independent.co.uk.

Untuk mendapatkan temuan ini, Totaljobs melakukan studi terhadap 2000 pekerja kantor baik lelaki maupun perempuan. Hasilnya, dibanding laki-laki, perempuan lebih memikirkan penilaian orang lain yakni rekan kerja saat berpakaian yang membuat mereka sulit menentukan keputusan untuk memilih pakaian.

"Laporan kami menunjukkan bahwa pekerja perempuan lebih dipengaruhi oleh ambiguitas seputar aturan berpakaian dan lebih cenderung stres karena memikirkan komentar yang tidak perlu dari rekan kerja," ujar Clift.

Bahkan survei juga menemukan bahwa satu dari sepuluh perempuan mengaku merasa tertekan untuk berpakaian dengan cara tertentu, dan 19 persen responden menyalahkan budaya perusahaan.

Sebanyak 28 persen pekerja perempuan bahkan mengaku pernah menerima komentar yang tidak diinginkan tentang penampilan mereka di tempat kerja, terkait dengan tindikan, tato dan gaya rambut. Sedangkan 16 persen lainnya juga mendapat sindiran yang menyakitkan akan penampilan mereka sehingga mendorong mereka keluar dari tempat kerja tersebut.

Hal ini berbanding terbalik dengan lelaki dimana 66 persen dari mereka tidak pernah merasa sulit untuk memutuskan pakaian yang akan dikenakannya. Sementara 88 persen responden laki-laki juga tidak merasa khawatir dengan aturan berpakaian dari perusahaan. Mereka rata-rata cenderung menghabiskan waktu kurang dari sepuluh menit untuk memilih pakaian pada pagi hari.

"Kami berharap dengan temuan ini, para pemilik perusahaan mulai memahami betapa pentingnya menyusun panduan khusus yang akan membantu karyawan lelaki dan perempuan untuk merasa lebih nyaman dengan apa yang mereka kenakan di tempat kerja," ujar Clift.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI