Suara.com - Penelitian terbaru menunjukkan, minum red wine alias anggur merah dapat menimbulkan perasaan seksi maupun lelah.
Seperempat peminum anggur merah (25 persen) melaporkan merasa seksi setelah minum anggur jenis ini. Namun, minuman tersebut juga tampaknya membuat tiga dari lima konsumen (60 persen) merasa lelah.
Temuan ini berasal dari sebuah penelitian besar terbaru yang menemukan bahwa berbagai jenis alkohol menghasilkan respons emosional berbeda-beda.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal BMJ Open juga menunjukkan, bahwa perilaku mabuk yang mematikan mungkin terkait dengan jenis alkohol yang Anda konsumsi.
Baca Juga: Ditemukan! Kendi Wine Berusia 8.000 Tahun, Tertua di Dunia
Setelah memeriksa tanggapan anonim terhadap survei online terbesar di dunia tentang penggunaan narkoba dan alkohol secara legal dan terlarang di kalangan orang dewasa, para periset menemukan bahwa minum minuman keras seperti vodka, gin atau rum tampaknya lebih sering dikaitkan dengan agresi daripada minuman lainnya. 30 persen peminum melaporkan merasa agresif setelah minum alkohol.
Ini dibandingkan dengan sekitar 2,5 persen peminum anggur merah atau putih dan 7 persen peminum bir melaporkan perasaan agresi.
Spirits juga merupakan jenis alkohol yang paling mungkin menimbulkan rasa sakit di kalangan peminum jika dibandingkan dengan anggur merah, anggur putih dan minuman bir. Begitu menurut data dari Survei Obat Global, sebuah kuesioner online yang diberikan dalam 11 bahasa.
Menurut data dari hampir 30.000 orang dari 21 negara berbeda, peminum anggur merah melaporkan tingkat tertinggi merasa lelah. Spirits juga membuat peminum merasa lebih "berenergi" daripada minuman lain, dengan lebih dari separuh peminum melaporkan merasakan peningkatan energi.
Dan 59 persen peminum spirits melaporkan perasaan percaya diri dibandingkan dengan 45 persen peminum bir, dan lebih dari seperempat peminum anggur. Anggur merah dan bir tampak membuat para peminum merasa paling santai.
Baca Juga: Minum Wine Turunkan Berat Badan, Asalkan...
Para periset dari Public Health Wales dan King's College London juga menemukan, bahwa spirits dikaitkan dengan tingkat perasaan paling tinggi, dengan empat dari 10 menyebutkan bahwa spirits membuat mereka merasa seperti ini.