Mengenal Jiwa Lewat Jakarta Biennale 2017

Rabu, 15 November 2017 | 19:59 WIB
Mengenal Jiwa Lewat Jakarta Biennale 2017
Simposium 'JIWA' di Jakarta Biennale 2017. (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Simposium JIWA, sebuah forum bagi para praktisi, ahli serta pemikir untuk berbagi buah-buah pemikiran terkait tema-tema yang menyangkut Jiwa, baru saja dihelat dalam rangkaian acara Jakarta Biennale 2017.

Bertempat di Institut Francais d'Indonesie dari 13 hingga 14 November 2017, Simposium JIWA menghadirkan beberapa pembicara dari luar negeri seperti Ho Rui An dari Singapura.

Melalui presentasi dan diskusi dari berbagai pembicara, Simposium JIWA bertujuan untuk membongkar, menganalisa dan memunculkan berbagai pertanyaan penting tentang segala sesuatu yang terkait dengan tema Jiwa.

Pada pembukaan Simposium JIWA, hadir antropolog M.Zamzam Fauzanafi dan Yuka Dian Narendra sebagai pembicara yang membahas 'Tentang Kepercayaan Asal dan Kehidupan Spiritual Sekarang'.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi 'Melihat Diri Sendiri sebagai Bagian dari Perubahan' dan kuliah umum dari Ho Rui An.

Di hari kedua, sesi pertama dibuka dengan tema 'Perihal Ikonoklasme: Antara Kekaguman dan Ketakutan' dan sesi 'Di Luar Batas Tubuh Eksotis: Tubuh Sebagai Medium dalam Pernyataan Politik'. Simposium Jiwa kemudian ditutup dengan Pemutaran film dan diskusi film Karrabing Karrakul

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI