Di Tempat Ini, Lelaki Usia 76 Tahun Disunat

Selasa, 14 November 2017 | 20:53 WIB
Di Tempat Ini, Lelaki Usia 76 Tahun Disunat
Pisang jadi simbol penis dikhitan. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sunat atau tindakan sirkumsisi masih melekat dengan faktor agama di beberapa negara.

Di Indonesia misalnya, sunat biasanya dilakukan pada anak laki-laki yang duduk di Sekolah Dasar atau Menengah Pertama.

Namun disampaikan dokter Mahdian Nur Nasution SpBS dari Rumah Sunatan, sunat sebenarnya bisa dilakukan pada semua usia.

Di Rumah Sunatan misalnya, kata dia, pernah menangani sunat pada lelaki paruh baya berusia 76 tahun.

Baca Juga: Kocak! Simak Chat Pasangan 'Kids Jaman Now' Saat Akan Disunat

"Tidak ada kata terlambat untuk sunat. Dari bayi sampai orang tua bisa melakukan sunat," ujar dia dalam temu media Revolusi Sirkumsisi tanpa Jarum Suntik di Jakarta, Selasa (14/11/2017).

Menurut dia, kesadaran kaum laki-laki untuk melakukan sunat kini semakin meningkat tak hanya terbatas pada pemeluk agama Islam saja. Dokter Mahdian menjelaskan, sunat bisa mengurangi risiko lelaki mengidap infeksi saluran kemih, tertular penyakit seksual, hingga kanker prostat.

Meski demikian, dr Mahdian mengatakan ada usia terbaik untuk melakukan sunat, yakni ketika masih bayi. Menurut dia sunat yang dilakukan saat bayi bisa menurunkan risiko trauma psikologis akibat rasa nyeri saat proses sirkumsisi.

"Sebenarnya baik anak-anak maupun orang dewasa yang paling bikin takut untuk sunat adalah rasa sakit akan jarum suntik. Rasa nyeri ketika disuntik dampaknya bisa dirasakan anak sampai dewasa," tambah dia.

Baca Juga: Demi Cinta, Pemuda Belanda ke Indonesia untuk Sunat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI