Suara.com - Prancis, bukan cuma dikenal dengan kota Paris yang romantis, di mana Menara Eifel berada. Negara ini juga punya kota unik yang bisa memuaskan Anda yang senang berfoto.
Kota tersebut bersama Lyon. Kota ini cocok bagi Anda yang senang mencari spot foto yang instagrammable, karena Lyon terkenal karena seni muralnya yang berwarna-warni.
Selama empat dekade terakhir, sekelompok muralis di Lyon telah mengubah kota menjadi galeri seni luar ruangan yang besar.
Saat datang ke sini, Anda bisa menikmati berbagai mural besar yang dilukis dengan gaya trompe l'oeil menutupi dinding seluruh bangunan di Lyon.
Baca Juga: Perusahaan Prancis Investasi Energi Terbarukan di Aceh
Biasanya, mural-mural tersebut menggambarkan kejadian sejarah, orang-orang terkenal atau saat-saat biasa dalam kehidupan sehari-hari. Sampai sekarang, ada lebih dari 150 mural di seluruh Lyon.
Lyon dan seni mural sudah tak terpisahkan sejak awal 1970an, ketika sekelompok siswa lokal memutuskan untuk membawa seni keluar dari batas-batas galeri dan museum.
Mereka mulai masuk ke jalan-jalan dan menggambar dalam jangkauan orang-orang biasa. Pada tahun 1978, CitéCréation, sebuah gerakan kooperatif para artis mural lahir.
Ketika mereka memulai, menurut CitéCréation's Halim Bensaïd, seorang seniman mural yang diakui secara internasional, Lyon adalah kota yang cukup suram.
"Yang kita ketahui tentang Lyon adalah Paul Bocuse (chef terkenal kelahiran Lyon) dan kemacetan lalu lintas di terowongan Fourvière. Kota industri yang tercemar dan menyedihkan," kata dia
Baca Juga: Absen di Prancis Terbuka, Kevin/Marcus Siap Berlaga di Cina
Untung, walikota baru saat itu, Michel Noir, memiliki pikiran yang sama dengan para pemuda. Noir memutuskan untuk mencerahkan kota dengan meluncurkan berbagai program pembersihan dan peremajaan alun-alun kota serta bangunan bersejarah.
Dorongan itu membawanya pergi ke para muralis yang sedang berjuang, yang menemukan diri mereka berada di tempat yang tepat dan di saat waktu yang tepat.
Salah satu proyek mereka yang paling terkenal adalah Mur des Canuts dengan luas hampir 13.000 kaki persegi atau Wall of the Canuts di distrik Croix-Rousse yang berbukit.
Mural trompe l'oeil menggambarkan sebuah tangga besar yang berbaris di tengah lukisan menuju beberapa bangunan yang jauh. Di bagian bawahnya, orang bisa melihat beberapa toko dan bank.
Trompe l'oeil terkenal lainnya adalah La Fresque des Lyonnais, sebuah mural yang menggambarkan sekitar 30 tokoh terkenal Lyon dari masa lalu hingga sekarang, mulai dari kaisar Romawi Claudius, perintis pembuatan film Lumière brothers, penenun sutra dan penemu alat tenun Jacquard Joseph-Marie Jacquard, penulis dan penerbang Antoine de Saint-Exupéry dan lainnya.
Untuk membuat lukisan dengan proporsi monumental seperti itu, para seniman memecah karya seni menjadi kotak kecil yang mudah digambar.
Setiap kotak gambar yang direncanakan, kemudian diproyeksikan ke dinding dan selembar kertas kalkir ditempel di atasnya.
Dengan rol runcing kecil, para artis mural menelusuri garis besar gambar, mulai dari lubang kecil di atas kertas.
Ketika semua bagian selesai, para artis mural tersebut meniup bubuk hitam melalui lubang-lubang kecil, yang secara efektif akan mentransfer gambar yang digariskan ke plester. Lalu dimulailah lukisan itu.
Setiap mural membutuhkan waktu dua sampai sembilan bulan untuk menyelesaikannya. Menariknya, 80 persen seniman mural CitéCréation adalah perempuan.
Sampai saat ini, CitéCréation telah menyelesaikan lebih dari 650 mural di seluruh dunia, mulai dari Kanada hingga ke Negeri Cina.