Dorongan itu membawanya pergi ke para muralis yang sedang berjuang, yang menemukan diri mereka berada di tempat yang tepat dan di saat waktu yang tepat.
Salah satu proyek mereka yang paling terkenal adalah Mur des Canuts dengan luas hampir 13.000 kaki persegi atau Wall of the Canuts di distrik Croix-Rousse yang berbukit.
Mural trompe l'oeil menggambarkan sebuah tangga besar yang berbaris di tengah lukisan menuju beberapa bangunan yang jauh. Di bagian bawahnya, orang bisa melihat beberapa toko dan bank.
Trompe l'oeil terkenal lainnya adalah La Fresque des Lyonnais, sebuah mural yang menggambarkan sekitar 30 tokoh terkenal Lyon dari masa lalu hingga sekarang, mulai dari kaisar Romawi Claudius, perintis pembuatan film Lumière brothers, penenun sutra dan penemu alat tenun Jacquard Joseph-Marie Jacquard, penulis dan penerbang Antoine de Saint-Exupéry dan lainnya.
Baca Juga: Perusahaan Prancis Investasi Energi Terbarukan di Aceh
Untuk membuat lukisan dengan proporsi monumental seperti itu, para seniman memecah karya seni menjadi kotak kecil yang mudah digambar.
Setiap kotak gambar yang direncanakan, kemudian diproyeksikan ke dinding dan selembar kertas kalkir ditempel di atasnya.
Dengan rol runcing kecil, para artis mural menelusuri garis besar gambar, mulai dari lubang kecil di atas kertas.
Ketika semua bagian selesai, para artis mural tersebut meniup bubuk hitam melalui lubang-lubang kecil, yang secara efektif akan mentransfer gambar yang digariskan ke plester. Lalu dimulailah lukisan itu.
Setiap mural membutuhkan waktu dua sampai sembilan bulan untuk menyelesaikannya. Menariknya, 80 persen seniman mural CitéCréation adalah perempuan.
Baca Juga: Absen di Prancis Terbuka, Kevin/Marcus Siap Berlaga di Cina
Sampai saat ini, CitéCréation telah menyelesaikan lebih dari 650 mural di seluruh dunia, mulai dari Kanada hingga ke Negeri Cina.