Ada 4 Fase, Respons Tubuh saat Berhubungan Seks

Senin, 13 November 2017 | 21:07 WIB
Ada 4 Fase, Respons Tubuh saat Berhubungan Seks
Pasangan sedang bercinta. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anda mungkin menyadari apa yang terjadi saat Anda berhubungan seks, tapi belum tentu mengetahui apa yang terjadi pada tubuh saat Anda bercinta dengan pasangan secara fisiologis.

Apa perubahan yang dialami dan bagaimana itu terjadi. Nah, penasaran untuk mengetahuinya?

Terapis seks dari Masters and Johnson menciptakan apa yang dikenal sebagai siklus respons seksual, yang membagi seks dalam empat fase, yakni kegembiraan, masa stabil, orgasme dan resolusi.

Ingin tahu penjelasannya dan melihat apa yang terjadi selama masing-masing fase seks, berikut daftarnya:

Dimulai dari: Kegembiraan

1. Kegembiraan

Fase ini dimulai sekitar setengah menit sampai satu menit setelah stimulasi.

Untuk lelaki, Mr. P dan bahkan puting mereka akan tegak.

Untuk perempuan, cairannya pelumas mulai mengalir. Vagina, klitoris dan terkadang bahkan payudara akan membengkak.

Untuk keduanya, akan terjadi kenaikan kecepatan pernapasan, tekanan darah dan denyut jantung.

2. Masa stabil

Untuk lelaki, di fase ini Mr. P sudah sepenuhnya tegak. Testisnya akan tertarik ke arah skrotum.

Untuk perempuan, bibir luar dan dalam vagina akan sedikit membengkak saat garis pembuka ke vagina menjadi sempit.

Bagi perempuan yang belum melahirkan, bibir vagina mereka bisa berubah berwarna merah, sementara yang sudah pernah melahirkan mungkin mengalami perubahan warna bibir vagina menjadi keunguan.

Untuk keduanya, otot menjadi tegang di beberapa bagian seperti tangan, paha dan bokong. Sebuah 'siraman seks' bisa muncul di berbagai tempat seperti dada, bahu, perut dan leher.

3. Orgasme

Ini adalah fase terpendek dari empat fase, hanya bertahan beberapa detik untuk kedua pasangan.

Untuk lelaki, dia akan mengalami kumpulan cairan di dalam 'bohlam' uretra-nya. Inilah saat dia mengalami apa yang disebut ejakulasi. Lalu, dia berejakulasi air mani dari Mr. P saat mengalami kontraksi di bagian daerah sensitif tersebut.

Untuk perempuan, dia akan mengalami kontraksi ritmis dinding vagina, 10 irama dalam setiap delapan detik rata-rata. Dia bahkan mungkin akan mengalami kontraksi otot di rahim juga.

Untuk keduanya, sering kali, saat orgasme timbul refleks otot menggenggam yang terjadi di tangan Anda di kaki. Ketegangan otot sekaligus pembengkakan pembuluh darah maksimal di fase ini.

4. Resolusi

Ini adalah fase yang mengikuti klimaks dan bisa berlangsung lebih lama dari setengah jam, kebanyakan untuk perempuan.

Untuk lelaki, Mr. P mulai menjadi lemas kembali dan dia bisa masuk ke masa refrakter di mana tidak mungkin orgasme lagi.

Durasi refraksi berbeda untuk setiap lelaki dalam kelompok usia yang berbeda dan memiliki gaya hidup yang berbeda.

Untuk perempuan, rahim juga klitorisnya melanjutkan keadaannya yang biasa. Namun, beberapa perempuan mampu merespons rangsangan lebih lanjut.

Untuk keduanya, pembengkakan-pembengkakan dan ketegangan otot dilepaskan.

5. Otak menyala

Bukan hanya tubuh Anda yang merespons seks, otak Anda juga mengalami perubahan kolosal.

Pada perempuan, berbagai daerah korteks mulai aktif saat mengalami rangsangan pada berbagai organ seksual.

Stimulasi bahkan mengaktifkan hippocampus dan amigdala mereka.

6. Orgasme simultan

Meskipun pada lelaki dan perempuam keempat fase tersebut sesuai, mencapai orgasme pada saat yang bersamaan sedikit sulit karena perempuan biasanya membutuhkan waktu lebih lama daripada lelaki untuk mencapai orgasme. (Times of India)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI