Terbaru di Seminyak, Makanan Multisensori ala Salazon

Chaerunnisa Suara.Com
Rabu, 08 November 2017 | 19:42 WIB
Terbaru di Seminyak, Makanan Multisensori ala Salazon
Salazon (Folio Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Semua bahan, kecuali daging sapi di dapatkan secara lokal, termasuk daging domba lokal. Untuk daging babi, Chef Paul telah memiliki hubungan yang baik dengan para produsen daging babi organik di Bedugul, serta supplier bahan baku hasil laut yang berhubungan dengannya secara langsung untuk menawarkan hasil laut yang segar setiap harinya.

"Saya berdarah keturunan Skotlandia tapi merupakan generasi kedua di keluarga saya yang berkewarganegaraan Australia. Dari situ lah saya mengenal tradisi dry age, mengasap dan memanggang di negara-negara ini yang telah memberi saya ilham mengenai Salazon," kata Executive Chef Paul Lewis.

"Ketika orang berpikir tentang kayu api, mereka cenderung memikirkan pizza, tapi di sini kami lanjutkan prosesnya ke tingkat lebih lanjut sehingga secara intrinsik hampir semuanya yang ada di restoran ini, bahkan koktail kami pun memiliki aroma asap," sambungnya.

"Bagi saya, hal ini merupakan gaya memasak murni yang telah lama bertahan, tanpa peralatan modern, menggunakan proses penuaan, mengasap dan mengawetkan secara tradisional. Memasak dengan gaya asli atau kembali ke dasar, seperti yang akan dilakukan nenek saya," tutup dia. 

Baca Juga: Nikmati Seafood hingga Masakan Mediterania di Bar Seminyak Ini

Interior Salazon yang memukau dirancang oleh Ushers by Design. Area restoran merupakan ruang yang besar dan panjang dan dengan sengaja menciptakan pemandangan yang menakjubkan bagi para tamu saat mereka berjalan masuk.

Pandangan mata para tamu akan tertumpu pada penggunaan kayu jati dan lantai keramik di ruangan ini, di mana wine cellar dan dry aged room berada, memukau para tamu dari sejak mereka melangkah masuk. Walau begitu, para tamu dijamin tidak akan merasa asing dan tidak nyaman, tetapi justru sangat tertarik dan menikmati berada di dalam ruangan yang juga bernuansa Indonesia dan Bali ini. Jendela melengkung yang menampilkan karya seni dari hewan asli Indonesia dan di atas bar ada artwork keluarga rusa-manusia dalam lanskap Bali yang dramatis.

Sebuah peta Indonesia yang terbuat dari keramik terpahat pada bar, dan meja makan yang terbuat dari kayu suar terlihat kontras dengan meja makan dari kayu jati solid yang memiliki ukiran ilustrasi cakrawala Kota Jakarta. Di ruang makan pribadi, dindingnya ditutup dengan lapisan kayu bertekstur dengan karpet hitam, begitu juga dengan kabinet pengawet untuk menunjukkan berbagai makanan yang di fermentasi.

Meja makan kayu suar dengan sepuluh kursi memiliki sandaran kursi tinggi berlapis warna semangka pucat yang lebih feminin untuk menambahkan kontras. Di langit-langit tergantung lampu yang besarnya hampir sebesar meja itu sendiri. Seniman, desainer dan pemasok lokal digunakan sebisa mungkin di semua area restoran ini. Setiap bahan yang digunakan bersumber di Indonesia dan setiap perabot dan dekorasi dirancang dan dibuat di Indonesia.

Berbagai pilihan koktail di Salazon dirancang oleh Helmut Roessler, Corporate Director of Food & Beverage dengan mengikuti tema asap kayu bakar untuk melengkapi sajian makanan dengan sempurna.

Baca Juga: "Perkawinan" Canggih dan Seni Restoran Thailand di Som Chai

Troli negroni untuk membuat negroni asap yang nikmat di depan para tamu di meja atau terdapat lift antik yang cantik untuk membawa para tamu ke lantai dua atau area lounge, ruang di mana makanan, minuman, musik dan fashion serta karya seni bergabung menjadi satu dan secara unik menciptakan pengalaman ala En Vie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI