Suara.com - Sebuah laporan baru yang diterbitkan oleh Kirby Institute menunjukkan, 63 persen orang di Australia mengidap penyakit kelamin gonore atau kencing nanah selama lima tahun terakhir, dengan 23 ribu orang didiagnosis pada tahun 2016.
Para ahli menilai, faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kondisi itu karena meningkatnya popularitas dan penggunaan aplikasi kencan online.
Tinder sebelumnya mengatakan kepada pejalan kaki.com, 15 persen orang Australia menggunakan aplikasi kencan secara teratur. Yang kira-kira lebih dari tiga juta orang Australia.
Situs kencan online RSVP mengklaim, lebih dari 1.000 orang baru bergabung ke situs ini setiap hari, sementara eHarmony mengklaim jutaan orang Australia telah menggunakan situs tersebut untuk menemukan kecocokan yang sesuai.
Baca Juga: Inilah 10 Situs Kencan Online Terbaik
Dr Wendell Rosevear, seorang aktivis kesehatan seksual, mengatakan kepada news.com.au orang menggunakan aplikasi kencan dan kencan online untuk sering bertemu, kadang-kadang anonim.
"Di masa lalu, orang sering mendapatkan rasa memiliki dan komunitas dengan tempat-tempat sosial, seperti klub malam, tapi sekarang beberapa klub tersebut sedang sekarat karena orang jadi lebih bergantung pada media sosial dan koneksi aplikasi," ungkapnya.
Selama lima tahun terakhir pengidap gonore meningkat menjadi 99 persen di kota-kota besar, namun telah menurun delapan persen di daerah terpencil. Begitu menurut laporan tersebut.
Chlamydia masih dilaporkan sebagai IMS yang paling sering didiagnosis di Australia, dengan sekitar 154 ribu lelaki dan 100 ribu perempuan berusia antara 15 dan 29 dengan infeksi klamidia baru terjadi pada tahun 2016.
Sebagian besar infeksi pada mereka yang lebih muda tetap tidak terdiagnosis dan tidak diobati, dengan laporan yang menyebutkan pengujian rutin diperlukan.
Baca Juga: Kisah-kisah Mengerikan di Kencan Online
Tingkat sifilis menular meningkat dari 6,9 per 100 ribu pada tahun 2012 menjadi 14,3 per 100 ribu pada tahun 2016. Ada juga lebih dari 3.000 laporan baru sifilis menular pada tahun 2016, dengan 87 persen dialami laki-laki.