Suara.com - Kreativitas dan hasil karya desainer aksesori Rinaldy Yunardi kembali diapresiasi dunia internasional, lewat lomba desain bergengsi tingkat dunia, World of WearableArt (WOW).
Dalam lomba desain yang diselenggarakan di Wellington, Selandia Baru, Rinaldy berhasil menyisihkan 104 larya finalis dari 122 desainer yang berasal dari 13 negara untuk memperebutkan 37 piala.
Tidak tanggung-tanggung, desainer yang juga pernah mendesain sepatu untuk Katy Perry ini, bahkan memboyong tiga piala di ajang tersebut.
"Selama 21 tahun berkarier, saya tidak pernah bermimpi menjadi seorang desainer. Apalagi mendapatkan penghargaan international dan lainnya. Yang penting saya berkarya dari hati dan terus berjuang," ungkapnya dalam jumpa pers yabg diselenggarakan di Jakarta, Selasa (7/11/2011).
Baca Juga: Duo Desainer Jebolan Italia Ini Ubah Jaket Jadi Selimut
Melalui koleksi Encapsulate, Rinaldi berhasil memenangkan dua piala, yakni juara umum untuk kategori The Supreme WOW Award dan juara 1 untuk kategori Open yang memenangkan Section Award, serta juara 1 untuk kategori Avant-Garde yang memenangkan Section Award dalam koleksinya yang bertema kosmos.
Tak disangka, dalam dua koleksi yang dibawa ke Selandia Baru tersebut, hanya dibuat menggunakan tali rafia untuk membuat aksesoris yang berbentuk seperti kapsul raksasa dan LED.
Seperti namanya, koleksi Encapsulate, dibentuk terpotong menjadi dua bagian yabg diselubungkan ke badan model. Sementara untuk koleksi Cosmos ditampilkan sangat unik dan terkesan mewah dengan baju hitam dan perak, yang terbuat dari kristal jala, tali rafia dan logam, dengan hiasan kepala yang rumit dan menutupi seluruh badan model.
Baca Juga: Make Over Bareng 3 Desainer Ini Tampilkan Keunikan Perempuan
"Pakai tali rafia, karena saya orangnya suka bereksperimen. Berkarya tidak harus menggunakan bahan mahal. Apa yang saya temukan dan bisa saya olah ya saya lakukan. Jadi, tali ragia saya susun satu persatu, dalemnya juga kawat nyamuk, supaya ringan dan nyaman ketika digunakan," jelas dia.
Koleksi ini, kata dia terinspirasi dari keteraturan alam semesta yang telah mengenkapsulasi sistem oemikiran, akal dan emosi manusia.